SIMAK NIH! Menjadi Kurus dengan Kopi

Jumat, 18 Maret 2016 – 12:45 WIB
GAYA HIDUP: Karina Anastasya minum kopi di salah satu gerai. Jika dikonsumsi dalam takaran dan waktu yang tepat, kopi bisa bermanfaat. FOTO: JAWA POS

jpnn.com - SURABAYA – Zaman sekarang, kopi bukan sekadar minuman. Tapi gaya hidup. Jika sebagian orang menikmati cairan hitam itu dalam kondisi dan jam tertentu untuk memaksimalkan kenikmatan rasa, sebagian orang lagi menenggaknya dalam jumlah besar untuk tujuan lain. Menjadi kurus. 

’’Pahitnya kopi membuat saya mengonsumsi makanan yang lain dalam ukuran sedikit,’’ kata Frida Paskah Aprilia, 26, beralasan. 

BACA JUGA: Waspada! Ini Kuman yang Berkeliaran di Toilet Umum

Setiap pagi perempuan yang akrab disapa April itu meminum americano, yakni espresso dengan tambahan air, yang disiapkan dalam tumbler ukuran 500 ml. Bagi dia, tidak masalah kopi tersebut diolah dari biji jenis yang mana. Asalkan terasa pahit, cukup. 

Menurut perempuan yang bekerja sebagai staf perhotelan itu, kopi berfungsi sebagai polisi dalam perutnya. Bakan, April merasa kini berat badannya selalu stabil. 

BACA JUGA: Ayo Dicoba, 3 Tips Agar Kulit Bersinar

Kopi membuat dia tidak berlebihan makan. Bahkan, sekarang dia merasa lidahnya sudah tidak mau menerima rasa manis. Metode itu telah dua bulan ini diterapkan April. 

Hal serupa dilakoni Stephana Refriera. Promotion coordinator Ciputra World itu setiap pagi 

BACA JUGA: Ingin Jantung Sehat? Konsumsilah Avokad

minum kopi sebelum nge-gym. ’’Ini bikin aku tambah semangat sih,’’ ungkap Riera, sapaannya. Cuma, volumenya lebih kecil. Hanya 250 ml. Setelah itu, dia memulai aktivitas olahraga di gym. Sampai sekarang, berat badannya terkontrol. 

Dokter spesialis penyakit dalam Prof dr Hans Tandra SpPD-KEMD PhD menje- laskan, kopi sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan pengurusan badan. 

Namun, kopi memang bikin bersemangat sehingga tubuh terasa segar dan terstimulasi untuk beraktivitas. Dengan begitu, tubuh akan bergerak dan membakar lemak. 

Kondisi itu terjadi karena kopi mengandung kafien yang membuat adrenalin meningkat. Selain itu, kafein dalam dosis kecil menjadi antioksidan yang baik untuk tubuh. 

’’Kopi kan sudah menjadi lifestyle. Kalau nggak ngopi dibilang kuper. Silakan nikmati, tapi juga batasi,’’ katanya. 

Kopi bersifat adiktif. Karena itu, penikmat kopi biasanya rutin mengonsumsinya. Meski begitu, konsumsi dalam jumlah besar dan jangka panjang kurang disarankan. Sebab, kopi bisa membebanikerjajantung,mem- buat tulang keropos, dan me- micu mag. (cik/nir/c5/any) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Olahraga Bisa untuk Cegah Kanker Lho


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler