Simon: Rotasi Lintas Matra pada Pergantian Panglima TNI Wujud Hikmat Kebijaksanaan

Jumat, 18 November 2022 – 14:16 WIB
Pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan Ngasiman Djoyonegoro (ANTARA/HO-Dokumen pribadi)

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Intelijen, Pertahanan, dan Keamanan Ngasiman Djoyonegoro mengatakan bahwa pergantian Panglima TNI kemungkinan akan dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam waktu dekat ini.

Dia menyatakan bahwa pengangkatan Panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden.  Seharusnya, lanjut dia, tidak ada intervensi dari pihak mana pun.

BACA JUGA: Komjen Boy Rafli: Selamat kepada Polri dan TNI yang Sukses Menjaga Keamanan KTT G20

Simon, panggilan akrab Ngasiman Djoyonegoro, meyakini bahwa Presiden Jokowi akan melanjutkan tradisi rotasi lintas matra pada pergantian Panglima TNI tahun ini.

Menurutnya, tradisi rotasi lintas matra pada pergantian Panglima TNI merupakan wujud hikmat kebijaksanaan.  

BACA JUGA: Prediksi Mbak Puan, Jokowi Kirim Surpres Panglima TNI Sebelum Tanggal Ini

"Rotasi antarmatra ini saya kira sebagai bentuk hikmat kebijaksanaan yang dipegang teguh oleh para pemimpin kita dan dituangkan dalam undang-undang. Jika melihat rutenya, peluang ada di TNI AL," tutur Simon dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Jumat (18/11).

Lebih lanjut Simon mengatakan bahwa ke depan terdapat sejumlah agenda strategis pertahanan negara.

BACA JUGA: Mantan Sesmilpres Anggap Waktu Pergantian Panglima TNI Mepet, Mohon Atensi Istana

Pertama, pengamanan wilayah laut dan kepulauan dari pencaplokan oleh negara-negara lain.

Menurutnya, potensi eskalasi konflik lintas di kawasan laut Indo-Pasifik cukup tinggi.

“Ada potensi militerisasi di kawasan tersebut yang disebabkan oleh persaingan antara dua negara Amerika Serikat dan China,” ucap Simon.

Dukungan penjagaan laut merupakan garda terdepan dalam menjaga kedaulatan, dan tentunya upaya diplomasi juga tetap dijalankan.

Di samping itu, ucap dia, kejahatan transnasional seperti penyelundupan senjata juga terjadi di laut.

“Kedua, visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia perlu dilanjutkan,” tuturnya.

Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, serta memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.

“Aspek pertahanan maritim merupakan aspek pokok dalam mewujudkan visi Poros Maritim Dunia," katanya.

Sesuai filosofi dalam G20, di bagian bawah terdapat tulisan G20 Indonesia.

Tulisan tersebut berwarna biru tua, yang merepresentasikan identitas Indonesia sebagai negara maritim, laut yang luas, kaya sumber daya, dan memiliki kekuatan menghubungkan dunia dan bangsa.

“Sebagai negara maritim, laut sangat dekat dengan kehidupan rakyat Indonesia,” ucap Simon.

Ketiga, perang Ukraina-Rusia yang sedang berlangsung berdampak pada krisis energi dan pangan yang telah menghantui negara-negara di seluruh dunia.

Indonesia adalah negara yang berpotensi terdampak krisis tersebut.

Secara internal, TNI juga memiliki banyak pekerjaan rumah, terutama pada penguatan Minimum Essential Force (MEF) dan teknologi alutsista.

“Akan tetapi yang lebih penting, seorang Panglima TNI adalah sosok yang memiliki chemistry dan sepemikiran dengan presiden,” kata Simon. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler