Simpan Gundik Dianggap Adat Prancis

Kebijakan Sarkozy Soal Larangan Perempuan Bercadar jadi Blunder

Selasa, 27 April 2010 – 12:26 WIB
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy. Foto : The Telegraph
PARIS – Hubungan antara pemerintah Perancis dengan warganya yang beragama Islam kembali menghangatRencana Presiden Nicolas Sarkozy melarang muslimah mengenakan cadar dengan alasan agar imigran lebih terintegrasi dengan nilai-nilai masyarakat Prancis, justru menjadi bumerang.

Kasus itu menghangat setelah beberapa waktu lalu seorang muslimah bercadar didenda polisi Prancis karena mengemudi dengan wajah tertutup cadar

BACA JUGA: Kebakaran, Belasan Ribu Terlantar

Belakangan diketahui bahwa suami wanita itu memiliki dua istri lain.

Adalah Lies Hebbadj, warga Perancis berusia 35 tahun, yang sedang membela diri setelah Pemerintah membuatnya sebagai contoh bahwa poligami bukanlah nilai Perancis yang akan diperangi pemerintah
Lies Hebbadj menjadi perhatian lantaran polisi di kota Nantes, mendenda istrinya yang berusia 31 tahun sebesar € 22

BACA JUGA: Dubes Inggris Lolos dari Bom

Pasalnya, istri Lies mengemudi dengan mengenakan penutup dari kepala hingga ujung kaki.

Sebenarnya denda bagi wanita pengemudi itu menjadi semacam anugrah bagi rencana Sarkozy
Namun soal nilai-nilai Perancis menjadi blunder

BACA JUGA: Obama Janji Tak Ada Bailout Lagi

Lies justru menegaskan bahwa poligami sebenarnya nilai dianut masyarakat perancisAlasannya, lelaki Prancis biasa menyimpan gundik.

Bahkan Menteri Urusan Dalam Negeri Prancis yang berhaluan kanan, Brice Hortefeux, meminta Lies Hebbadj menunjukkan rasa kebangsaan PrancisnyaLies Hebbadj adalah imigran kelahiran Algeria yang mendapat status sebagai warga negara Perancis pada 1999

Seperti dikutip dari Timesonline, Brice mengancam untuk mencabut status kewarganegaraan Hebbadj karena beristri tiga dan menggunakannya untuk mengelabuhi sistem kesejahteraan di Prancis.

Berita tentang Hebbadj mejnadi berita utama di Prancis selama beberapa hari iniNamun kasus itu menjadi blunder bagi SarkozyKalangan media, politisi sayap kiri dan para pemimpin Muslim, menuding pemerintahan Sarkozy telah mengubah Hebbadj menjadi "hantu" yang ditakuti untuk mengobarkan perasaan anti-Islam.

Walikota Nantes, Jean-Marc Ayrault, menyatakan bahwa Hebbadj sudah lama dipantau Pemerintah DaerahSebagai seorang aktifis radikal, Hebbadj yang pernah mengunjungi London dan Pakistan sudah berada dalam pengawasan aparat keamanan.
 
Namun pengacara Hebbadj menegaskan bahwa kliennya tidak bisa kehilangan status sebagai warga negara Preancis karena sudah mendapatkannya lebih dari 10 tahun

Hebbadj yang memiliki sebuah toko daging halal dan mengendarai Range Rover baru, kini menjadi simbol pertentangan di antara dua belah pihak, seiring rencana Sarkozy membuat aturan tentang larangan bagi muslimah menutupi wajahnya dengan cadar di tempat umum. 

Rencana Sarkozy itu memang berisiko secara konstitusiBahkan surat kabar berpengaruh di Prancis, Le Monde, menyesalkan kebijakan SarkozyNamun suami Carla Bruni itu mengaku siap mengambil risiko itu

"Burka adalah perangkapSebuah perangkap yang bodohSebuah perangkap yang tidak layak," katanya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cheonan Tenggelam karena Torpedo


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler