jpnn.com - Istri capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti berdialog dengan simpatisan dan kader partai pendukung paslon yang didukung PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo, ketika berada di Rest Area 311, Tol Bakauheni-Kayu Agung, Pedamaran, Ogan Komering Ilir (OKI), Palembang, Sumsel, Kamis (11/1).
Atikoh dalam dialog sempat ditanya seorang simpatisan yang juga berprofesi sebagai petani soal sulitnya mengakses pupuk subsidi.
BACA JUGA: Atikoh Ganjar Salat Tajahud dan Subuh Bersama Santri Ponpes Miftahul Huda
Ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu mengatakan keluh kesah akses pupuk sebenarnya menjadi unek-unek mayoritas petani di Indonesia.
"(Keluhan) Hampir seluruh petani di Indonesia, bagaimana mereka kesulitan mengakses pupuk bersubsidi," kata dia.
BACA JUGA: Tanggapi Prabowo dan Jokowi soal Alutsista, JK: Apa yang Rahasia?
Atikoh menyadari pupuk subsidi penting bagi mayoritas petani demi mencegah kerugian saat memproduksi bahan pokok.
"Soalnya kalau pakai pupuk yang tidak bersubsidi, harganya bisa 2 hingga 3 kali lipat. Tentu ini sangat memberatkan, apalagi ketika panen, harganya anjlok," kata Atikoh.
BACA JUGA: Pengakuan Honorer: Saya Seperti Mimpi Didatangi Pak Ganjar
Dia lantas mengatakan Ganjar semasa menjadi Gubernur Jawa Tengah sering menerima keluhan dari petani tentang sulitnya mereka mengakses pupuk subsidi.
Ganjar, kata Atikoh, sering menelepon pemerintah pusat demi menambah jumlah pupuk subsidi di Jawa Tengah, tetapi tidak menemui hasil.
"Jadi, telepon ke pusat, ternyata memang kuotanya dikurangi," kata dia.
Atikoh mengatakan keluhan soal akses pupuk bakal diselesaikan paslon Ganjar - Mahfud melalui KTP Sakti. Sebab, bakal ada pembenahan data petani penerima pupuk subsidi melalui program tersebut.
"Dengan adanya KTP Sakti itu, nanti datanya benar-benar yang membutuhkan, sehingga sebetulnya jumlah pupuk yang diperlukan itu berapa, sih," lanjut alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Dia mengatakan pemerintah jadi tahu jumlah pupuk yang dibutuhkan di dalam negeri apabila data petani penerima penyubur tanaman diketahui secara pasti.
"Kemarin Mas Ganjar sudah sampaikan, jadi ini bukan statement saya ya, sudah sampaikan kalau memang kebutuhannya tidak cukup dari pabrik lokal nanti secara bertahap membuat pabrik pupuk baru, ya," kata Atikoh. (ast/jpnn.com)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan