Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di 7 Sekolah sudah Selesai, Ganjar Siap Evaluasi

Selasa, 22 September 2020 – 16:20 WIB
Simulasi pembelajaran tatap muka sekolah di Jateng. Foto: dok Disdik Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan saat ini tengah mematangkan hasil evaluasi simulasi sekolah tatap muka selama 2 pekan terakhir yang dilaksanakan di tujuh SMA/SMK.

Ganjar menjelaskan, evaluasi yang berjalan hingga hari ini seluruhnya berjalan dengan baik. Pihaknya juga tengah meminta pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk menggabungkan hasil terbaik dari evaluasi di berbagai tempat.

BACA JUGA: Ganjar Sangat Berhati-hati untuk Keputusan Penerapan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

“Kalau itu bisa dijadikan satu maka akan bisa ditemukan terbaik-terbaiknya dari masing-masing. Inilah yang kami jadikan satu sistem, sehingga nanti jadi guidance kami berdasarkan praktik. Ya ini lho adaptasinya,” ucap Ganjar pada Selasa (22/9).

Menurut Ganjar, jika ada sekolah yang ingin membuka atau melakukan simulasi tatap muka harus memenuhi item-item atau indokator dari hasil simulasi 7 sekolah tersebut.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Laeli Tidur Bersama Potongan Tubuh Korban, Bogor Hujan Deras, Pak Anies Siaga? Jokowi Diminta Ambil Alih

Ganjar menyatakan, sebenarnya tujuh sekolah yang saat ini melaksanakan simulasi sudah memiliki pedoman yang baik. Namun, karena masih meraba-raba, dengan simulasi yang berjalan ini maka bisa ditemukan cara tepat untuk beradaptasi.

“Nah bagaimana caranya? ya mulai dari rumah, dia tidak naik angkot, diantar orang tua, pulangnya juga begitu tidak mampir-mampir, di kelas istirahat juga tidak kelayapan, membawa makan sendiri, memakai masker, tempat cuci tangan ada, tempat parkir ada, gurunya juga membuat SOP yang baik, dan melindungi dirinya,” sambung Ganjar.

BACA JUGA: Sekolah Mulai Pembelajaran Tatap Muka, Murid yang Naik Angkot Diminta Tetap PJJ

Sampai hari ini, Ganjar mengaku sudah ada beberapa sekolah lagi yang mengajukan izin untuk bisa menggelar tatap muka.

Namun, kebanyakan kembali menunda karena belum bisa memenuhi pedoman adaptasi yang ada.

“Beberapa sudah minta kemarin ada, tapi ketika kita minta harus begini-begini sanggup enggak, mereka ternyata belum sanggup dan minta tunda lagi, oke,” ujarnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler