jpnn.com - BERASTAGI - Gunung api Sinabung meletus besar pada Selasa (19/11) malam pukul 21.55 WIB . Pada erupsi itu Sinabung melontarkan debu setinggi 10 km yang mengarah ke barat, barat daya dan selatan.
Sedangkan awan panas meluncur 500 meter ke tenggara. Hingga tadi malam, belum ditemukan adanya korban atas letusan bergetaran sejauh 15 km itu.
BACA JUGA: Erupsi Sinabung Akibatkan 24.657 Hektare Gagal Panen
Menurut Petugas Pengamatan Pos Pengamatan Gunung Api ( PPGA) Sinabung, erupsi terjadi dengan diawali adanya kilatan petir di puncak, baru kemudian diikuti dengan erupsi bergetaran tinggi. Getaran yang cukup kuat itu bahkan terasa hingga Berastagi yang berada di radius 16 km dari kawah aktif Sinabung.
"Terasa kali getarannya sampai rumah kami, rumah pun agak bergerak gerak sepertinya," ujar Yoga warga Kecamatan Merdeka.
BACA JUGA: Gempa 6,2 SR Guncang Halmahera
Dari catatan yang ada di PPGA Sinabung, getaran kuat itu berlangsung selama 3 menit, hingga kemudian erupsi berlangsung cukup lama sekitar 43 menit. Menurut Rekro Tarigan, penduduk Desa Batu Karang, Kecamatan Payung, erupsi itu juga ditandai oleh percikan api menyerupai api mancis. Senada dengannya Kesukanta Ginting, Kepala Desa Tiga Nderket juga mengatakan hal yang sama.
Gede Suantika selaku Pejabat Pelaksana Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG mengatakan kalau erupsi yang terjadi berkekuatan lumayan besar. Tetapi lontaran pijar yang biasanya ada tidak begitu teramati. Setelah erupsi diketahui kalau gunung api Sinabung masih terus melakukan intensitas kegempaan yang tinggi.
BACA JUGA: Presiden Tunjuk Dirjen Otda Jadi Penjabat Gubernur Riau
Situasi terakhir, kawasan sekitar Kecamatan Tiga Nderket sudah dipenuhi oleh abu dan pasir gunung. Ini diperkirakan terus bergerak, hingga wilayah Kecamatan Payung, Tiga Binanga, Munte , Lau Baleng dan Mardinding serta JUhar juga terkena debu vulkanik, mengingat tingginya kolom debu vulkanik. ( riz/nag)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejati Sultra Usut Dugaan Korupsi Bupati Konut
Redaktur : Tim Redaksi