jpnn.com - JAKARTA - Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Seharian kemarin (5/10), gunung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, itu berkali-kali meletus dan meluncurkan awan panas. Hingga kini status gunung tersebut masih sama seperti setahun terakhir, yakni siaga.
"Sampai menjelang sore tadi, sudah terjadi sembilan kali letusan," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendrasto di Jakarta. Letusan kali ini cukup berbahaya karena mengakibatkan luncuran awan panas ke area lereng gunung. Terutama, ke arah selatan gunung setinggi 2.460 meter itu.
BACA JUGA: Empat Kecamatan di Tegal Dilanda Kekeringan
Sekali meletus, lama erupsi gunung Sinabung berkisar antara 2,5-5 menit. Hampir setiap letusan kemarin memunculkan awan panas dan meluncur antara 2.500-4.500 meter ke arah selatan. Selain itu, Sinabung juga menyemburkan abu hingga ketinggian 3.000 meter.
Untuk mengantisipasi bahaya tersebut, pihaknya masih melarang warga maupun turis mendekat. "Untuk sisi selatan dan tenggara Sinabung, kami rekomendasikan batas lima kilometer dari kawah. Selebihnya, di luar radius tiga kilometer karena status Sinabung masih siaga," lanjut Hendrasto.
BACA JUGA: Jembatan Comal Dibuka Lebih Cepat
Letusan maupun awan panas Sinabung tidak sampai mengakibatkan jatuhnya korban seperti letusan gunung Merapi. Sejak setahun lalu, warga sekitar gunung Sinabung diungsikan di luar radius lima kilometer dari kawah.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, saat ini sekitar 4.000 orang warga masih bertahan di area pengungsian. Kemudian, sekitar 6.000 warga dari tiga desa, yakni Sukameriah, Bekerah, dan Simacem, ditempatkan di hunian sementara. "Warga tiga desa itu diungsikan permanen, karena desanya yang berada di radius tiga kilometer sudah tidak bisa lagi dihuni," ucap Sutopo.
BACA JUGA: Usai Salat Ied, Penyidik KPK Geledah Rumah Gubernur Riau
Ketiga desa tersebut kini sudah hancur tertutup awan panas. Bahkan, awan panas sempat menewaskan sejumlah orang yang nekat naik ke desa Sukameriah dengan alasan berziarah.
Status siaga Sinabung ditetapkan sejak 2013 dan mengharuskan warga mengungsi. Sekitar Desember 2013, aktivitas gunung tersebut makin tinggi sehingga ditetapkan status awas. Kemudian, awal April 2014 status Gunung Sinabung turun lagi menjadi siaga. (byu/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 19 Tahanan Narkoba di Jayapura Kabur
Redaktur : Tim Redaksi