Sinabung Mendadak Menyembur Lagi

Sabtu, 01 Maret 2014 – 01:22 WIB

jpnn.com - KARO - Setelah sempat tenang, Gunung Sinabung mendadak menyemburkan awan panas dan melelehkan guguran lava sejauh 4,5 km ke arah selatan, Kamis (27/2) sekira pukul 22.47 WIB.

Peristiwa ini sontak menghebohkan warga yang tinggal diluar radius 5 km yang telah dipulangkan. Jalur yang dilalui luncuran awan panas seperti Desa Jeraya dan Pintu Mbesi, Kec. Simpang Empat.

BACA JUGA: Guru Honorer Senior Merasa Diinjak-injak

Tak ayal, seluruh penghuni desa pontang panting berlarian keluar rumah karena ketakutan. Menurut Leni br Bangun (32) warga Desa Pintu Mbesi yang ditemui, Jumat (28/2) mengisahkan, begitu mengetahui ada luncuran awan panas, hampir seluruh warga lari keluar rumah dan berkumpul di jambur (balai desa).
 
Sebagian besar kaum ibu dan anak itu menangis sejadi-jadinya, karena takut mendengar kerasnya suara gemuruh. “Kami panik bang, karena suara gunungnya menakutkan. Selain itu, terlihat kobaran api besar di lereng gunung, warga pun berlarian dan berkumpul membawa barang–barang dan pakaian ke jambur, untuk menunggu arahan lebih lanjut,” ujarnya.

Sekretaris Desa Pintu Mbesi, Anderson Sitepu di tempat yang sama mengatakan, bahwa ada 3 keluarga yang sempat pergi meninggalkan desa saking takutnya, dan pagi harinya telah kembali.

BACA JUGA: Yakinkan Seluruh Honorer K2 Bakal jadi CPNS

 “Memang benar semalam terlihat api pijar besar di lereng Sinabung. Hal itu lah yang menyebabkan warga jadi panik dan berhamburan keluar rumah, bahkan ada juga yang sampai membawa pakaian, selimut dan barang barang lainnya. Namun sekira pukul 00.30 WIB keadaan gunung sudah tenang dan warga pun kita anjurkan kembali ke rumah,” ujarnya.

Kepanikan serupa dirasakan warga Desa Jeraya yang berdekatan dengan Desa Pintu Mbesi. Seperti diketahui, warga kedua desa baru seminggu lalu dipulangkan dari penampungan Jamburta Ras, Berastagi.

BACA JUGA: Perusakan Mobil Patroli Polisi tak Sesuai Skenario

Selain itu, beberapa warga kedua desa ini mengaku belum dapat kembali mengais rejeki di perladangannya. Material debu vulkanik yang tebal menyulitkan mereka untuk mengolah lahan pertanian kembali, ditambah musim kemarau yang melanda saat ini, membuat warga hanya berdiam diri tanpa bekerja.

Pantauan Posmetro Medan (Grup JPNN), hanya sebagian warga yang sudah kembali mengolah ladangnya. Terpisah, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, Armen Putra menjelaskan, aktivitas Gunung Sinabung yang sempat menghebohkan itu merupakan guguran lava pijar Sinabung yang sudah lama berada diluar kawah,” ujarnya.
 
Guguran lava kemarin lanjut Armen, seiring dengan luncuran awan panas sejauh 4,5 km ke arah selatan. Sementara lidah lava yang hingga kini menggantung di lereng gunung, disebutnya sudah mencapai 2 km dari kawah aktif Sinabung. Mengenai aktivitas kegempaan Sinabung, Armen mengatakan masih tinggi. Begitu juga dengan aktivitas tremornya.

“Aktivitas kegempaan dan tremornya masih tergolong tinggi. Untuk hari ini belum ada terjadi erupsi maupun guguran,” tutup Armen.

Sementara itu, informasi diperoleh, Guguran lava Kamis (27/2) malam menyebabkan sebagian daerah di sekitaran Gunung Sinabung dihujani Debu Vulkanik. Di antaranya, Desa Batu Karang, Rimo Kayu, Selandi. Sedangkan di Desa Payung, tercium aroma belerang yang kuat. (riz/ras/smg/deo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu - Anak Tewas Terlindas Truk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler