Sinarmas MSIG Targetkan Pendapatan Premi Rp 1,2 Triliun

Selasa, 22 November 2016 – 05:02 WIB
Direktur Bank Sinarmas, Halim dan General of Business Development Sinarmas MSIG Life, Ken Terada di Shangri-La kemarin. FOTO : jpnn

Untuk meningkatkan kinerja, industri asuransi kini makin giat menggarap pasar bancassurance dengan menggandeng perbankan. Salah satunya dilakukan asuransi jiwa Sinarmas MSIG (Sinarmas MSIG Life) yang menggandeng Bank Sinarmas dalam penjualan dua produk bancassurance. ''Kolaborasi dengan Bank Sinarmas ditempuh karena bank memiliki customer base yang dapat dimanfaatkan,'' kata GM of Business Development Sinarmas MSIG Ken Terada.

Menurut Sinarmas MSIG Life, kolaborasi tersebut bisa memperluas jaringan penjualan. Sebab, Bank Sinarmas memiliki 394 kantor cabang di 160 kota di Indonesia. Selain bancassurance, Sinarmas memiliki tiga jalur distribusi lain. Yakni, agen, korporasi, dan direct marketing-telemarketing

Pada semester pertama 2016, Sinarmas membukukan nilai premium net Rp 3,96 triliun serta melayani lebih dari 1,2 juta nasabah individu dan kelompok. Chief Bancassurance Officer Sinar Sinarmas MSIG Life Gideon Lie menargetkan pendapatan premi dari kedua produk mencapai Rp 1,2 triliun pada akhir tahun depan. ''Penetrasi bancassurance masih rendah sehingga peluang untuk mengembangkan besar,'' jelasnya.

Sementara itu, industri asuransi umum di Indonesia masih mengandalkan otomotif. Ketika penjualan otomotif landai, industri asuransi dituntut mencari pasar baru.

Business Development Division Head Asuransi Adira Dinamika Tanny Megah Lestari menyatakan, pendapatan premi dari motor dan mobil menyumbang sekitar 50 persen total pendapatan perusahaan. Pertumbuhan premi dialami mobil, tetapi terjadi penurunan di asuransi motor.

Untuk menyeimbangkan postur pendapatan premi, Adira gencar melebarkan bisnis ke asuransi properti, kargo, kesehatan, hingga asuransi perjalanan (travel insurance). Asuransi properti saat ini berkontribusi 20-30 persen dari total pendapatan premi, sedangkan asuransi kesehatan berkontribusi sekitar 15 persen.

Adira juga getol menggarap segmen korporasi untuk asuransi kesehatan. ''Yang mengalami kenaikan cukup signifikan memang traveling, bahkan menembus 100 persen per tahun. Kami mulai masuk ke asuransi traveling tiga tahun lalu,'' imbuh Tanny.

Menurut dia, stagnasi perekonomian tidak menyurutkan animo masyarakat untuk berlibur. Baik tujuan wisata domestik maupun luar negeri. Namun, sekitar 90 persen premi asuransi perjalanan berasal dari perjalanan luar negeri. ''Negara yang saat ini digandrungi pemegang polis Adira Insurance adalah Jepang. Waktu kunjungan pun lama, sekitar 10-14 hari,'' terangnya. 

Selain lima sektor tersebut, Adira mengembangkan asuransi alat elektronik. Jawa Timur menjadi pusat perkembangan asuransi alat elektronik Adira berkat kerja sama dengan peritel elektronik Hartono Elektronika. ''Meskipun ekonomi belum stabil, masyarakat tetap beli elektronik. Satu orang bisa punya lebih dari satu barang elektronik,'' kata Tanny. (res/vir/rin/c16/c17/noe/JPNN/pda) 

BACA JUGA: Bu Susi: Kita Bukan Saling Membawahi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjualan Properti di Surabaya Tumbuh 5 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler