Sindir Kartu Prakerja, Rocky Gerung: Masih Ada Kartu Pradungu

Kamis, 14 Maret 2019 – 15:35 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung dalam sebuah diskusi di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/3). Foto: Tunggul Kumoro/JawaPos.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dan sosial Rocky Gerung menilai upaya Joko Widodo membangun citra sebagai calon presiden (capres) petahana tidak berjalan baik. Dalam penilaian Rocky, pencitraan yang dibangun Presiden Ketujuh RI itu malah menggerus elektabilitasnya.

Berbicara pada forum Pikiran, Akal, dan Nalar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/3), Rocky mengkritisi berbagai program kartu sakti ala Jokowi. Yang terakhir adalah program Kartu Prakerja yang menjadi janji kampanye mantan gubernur DKI Jakarta itu.

BACA JUGA: Kiai Maruf Bakal Pertajam Kartu Prakerja saat Debat Lawan Sandiaga

"Seluruh cadangan kartu sakti sudah dikeluarkan. Terakhir Kartu Prakerja, yang kelihatannya agak absurd karena kalau diiyakan, berapa ratus juta yang akan dibiayai negara?" ujar Rocky.

Baca juga: Rizal Mallarangeng Kritik Akal Sehat Rocky Gerung

BACA JUGA: Arya Sinulingga: Kartu Prakerja Bukan Untuk Menggaji Pengangguran

Mantan dosen filsafat di Universitas Indonesia (UI) itu lantas merujuk pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut Kartu Prakerja tidak akan membebani APBN. Menurut Rocky, pernyataan Jokowi itu justru memunculkan pertanyaan.

"Ratusan juta penganggur akan dibiayai oleh negara, uangnya dari mana? Nyuri dari mana? Seluruh tuyul di Jawa Tengah dikumpulin ogah untuk nyuri karena terlalu banyak yang mesti dicuri," ujarnya mengundang tawa.

BACA JUGA: Beli Terasi dan Ubi, Jokowi Bikin Kaget Pedagang Pasar Pagi

Rocky dengan gayanya yang khas justru menyarankan Jokowi mengeluarkan kartu pra-dungu. Selama ini, Rocky memang getol melontarkan kata dungu.

"Saya kira masih ada satu kartu di kantong beliau, kartu pra-dungu. Dan jangan berharap kartu itu akan dibagikan, karena dia akan pakai sendiri kartunya itu," cibirnya.

Berita terkait: Bela Kartu Prakerja, Misbakhun Tantang Kubu Nyinyir Sodorkan Konsep Tekan Pengangguran

Oleh karena itu Rocky menganggap berbagai jurus pencitraan yang dikeluarkan Jokowi tidak mampu mendongkrak elektabilitasnya. Menurutnya, pencitraan juga harus didukung substansi yang ditawarkan.

"Artinya isinya harus ada dulu. Kalau isinya di bawah standar, dicitrakan dari segala macam sudut pun enggak ngangkat dan itu yang mencemaskan para surveyor istana," pungkasnya.(jpc/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernyataan Keras Honorer K2 Pendukung Prabowo-Sandi untuk Rezim Jokowi


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler