Sindir Sri Mulyani, Rocky Gerung: Kalau tidak Betah Jangan Curhat

Sabtu, 22 Agustus 2020 – 15:23 WIB
Menkeu Sri Mulyani. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat dan Filsuf Rocky Gerung menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani yang belakangan makin rajin curhat.

Sri Mulyani sering mengeluhkan tingkah polah para menteri di Kabinet Indonesia Maju yang tidak mengerti aturan birokrasi.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Banser vs Dedengkot HTI, Warning untuk Gibran, Antasari Bersuara Lagi

"Sri Mulyani sudah tahu tentang inkompetensi para menteri sejak dua tahun lalu bahkan sejak di periode pertama Jokowi memerintah," kata Rocky dalam channel Youtube-nya yang diunggah pada 21 Agustus.

Menurut Rocky, terlambat bila sekarang Sri Mulyani curhat karena sudah paham sejak dulu bagaimana komposisi para menteri di kabinet Jokowi.

BACA JUGA: Rocky Gerung Ingin Ajak Sri Mulyani Makan Bareng di Warteg Langganannya

"Jadi sebenarnya Sri Mulyani itu terlambat. Curhat Sri Mulyani sebenarnya hanya menunjukkan dia tidak betah di Kabinet Indonesia Maju," ucapnya.

Menurutnya, lain bila Sri Mulyani curhat sebelum Presiden Jokowi marah-marah. Jokowi saja sampai empat kali marah soal kabinetnya yang tidak performance. Namun, para menterinya cuek-cuek saja, apa lagi hanya Sri Mulyani yang curhat.

BACA JUGA: Nasib Guru Honorer, Rocky Gerung Membandingkan Jokowi dengan Hirohito

"Jadi percuma saja Sri Mulyani curhat. Orang akan menganggap Sri Mulyani jalan sendiri. Presiden curhat saja kabinetnya enggak peduli karena kabinetnya sudah tahu mau bikin apa dalam kondisi COVID-19 dan proteksi hukumnya tidak jelas," tuturnya.

Tidak jelasnya proteksi hukum menurut Rocky membuat para menteri saat ini cemas tiba-tiba mengambil kebijakan dan kemudian ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kecemasan birokrasi ini tercermin dari inkonsistensi pengambilan kebijakan.

"Saya tahu bagaimana pemikiran Sri Mulyani ini. Jadi kalau tidak betah jangan curhat. Namun, paling tidak dari curhatnya Sri Mulyani menunjukkan kas kita sudah kosong. Fakta bahwa ada penurunan daya beli luar biasa. Itu artinya kasir sudah tidak punya uang," pungkasnya. (esy/jpnn)

 

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler