jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat mengaku mendapat sikap tak adil dari penegak hukum.
Hal ini berkaitan dengan Pilkada Kalimantan Timur, ketika kadernya yakni Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang dipolisikan karena tolak berpasangan Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin.
BACA JUGA: Jokowi akan Menentukan Kemenangan di Pilgub Jateng
Dalam jumpa persnya, Demokrat menyindir partai tertentu. Partai yang disebut-sebut sebagai bahan sindiran itu adalah PDI Perjuangan.
Mendapat sindiran seperti itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah.
BACA JUGA: Wako Samarinda Dijerat Kasus Lama atau Baru sih?
Dia enggan partainya dikaitkan dengan dugaan kriminalisasi itu.
Apalagi kata dia, PDIP tidak ada rencana memasangkan Syaharie Jaang dengan Safaruddin.
BACA JUGA: Simak nih Omongan Hasto soal Kabar Anas Mengundurkan Diri
"Itu enggak ada," tegas Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat.
Menurut dia, PDIP belum memutuskan resmi nama yang bertarung dalam Pilkada Kaltim.
Partai berlambang banteng itu juga belum resmi mengusung Safaruddin.
"Apalagi kemudian muncul nama-nama Pak Sekda. Kemudian muncul nama Pak Djarot diusulkan, kemudian Ferdinand Awang Faruk itu juga dicalonkan, Pak Safaruddin. Kami belum mengambil keputusan," ujar dia.
Karena itu, Hasto membantah partainya sebagai partai tertentu yang hendak mengkriminalisasi Jaang.
"Jadi kalau ada upaya-upaya terjadi beberapa hal pemaksaan, kami tidak pernah memaksa, kami justru sering dipaksa di masa orde baru dan kami diam," ungkapnya.
Namun Hasto mengakui, partainya pernah menjalin komunikasi ke Jaang menghadapi Pilkada Kaltim.
Ketika itu, partai mengutus Djarot Saiful Hidayat sebagai Ketua DPD PDIP Kaltim menemui Jaang.
Namun komunikasi dilakukan dengan cara elegan. Hasto memastikan, tidak ada unsur paksaan ketika berkomunikasi dengan Jaang terkait Pilkada Kaltim.
"Pak Djarot sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD yang saat itu bertemu dengan Jaang. PDIP tidak suka memaksa, semuanya harus dengan proses yang baik," tandas dia. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usung Djarot di Pilgub Sumut, Mega Sempat Pusing dan Galau
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan