jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Teddy Gusnaidi menilai politik saat ini sedang lucu-lucunya, hal-hal receh pun jadi pembahasan secara nasional.
"Yang terbaru adalah tentang penggunaan foto Presiden Jokowi oleh berbagai komponen politik, baik partai maupun para bakal calon yang akan berlaga di pemilu, dipermasalahkan," kata Teddy di Jakarta, Selasa (11/7).
BACA JUGA: Partai Garuda: Urusan KKB Harus Disamakan dengan Pemberontakan Lain
Menurut Jubir Partai Garuda itu, Siapa pun di negara ini boleh menggunakan foto Jokowi, karena beliau adalah Presiden seluruh rakyat Indonesia.
Namun, selama masih dalam ranah kebangsaan dan tidak dipergunakan untuk hal-hal yang melanggar hukum, tentu sah-sah saja.
BACA JUGA: Elite Partai Garuda Sebut Ada Cara Baru Meloloskan Koruptor dari Jeratan Hukum
Apalagi Presiden Jokowi sendiripun tidak mempermasalahkan hal itu.
"Jadi, siapa pun boleh mengekspresikan," ucap Teddy.
Bahkan, kata Teddy, setiap partai maupun bakal calon yang ingin melanjutkan kerja-kerja Jokowi tentu saja tidak ada salahnya mencantumkan gambar Jokowi sebagai simbol keberlanjutan.
Teddy menyebutkan Presiden Jokowi sendiri ingin agar ada keberlanjutan agar supaya proses pembangunan bangsa tidak mulai dari awal lagi.
"Tentu aneh jika dalam baliho, informasi untuk mengapresiasi dan ingin melanjutkan kerja Jokowi oleh partai maupun bakal calon, lalu yang dipasang sebagai simbol adalah gambar Elon Musk," pungkas Teddy.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara perihal baliho bergambar dirinya bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang dipasang di sejumlah daerah.
"Ya gimana ya? Foto saya kan tidak dipasang oleh Pak Prabowo saja. Oleh Gerindra saja," katanya.
Menurut Jokowi, fotonya juga kerap dipasang oleh partai politik lain, seperti PDIP, PSI, hingga NasDem.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul