Sinergi Industri dan SMK Mampu Atasi Ketertinggalan Penguasaan Teknologi

Sabtu, 16 Maret 2019 – 22:31 WIB
Para siswa SMK siap melakukan magang kerja ke perusahaan. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, TANGERANG - Kerja sama antara industri dengan dunia pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan hal yang penting.

Terlebih saat ini sektor pendidikan memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan penguasaan teknologi dan kompetensi sehingga bisa memenuhi kebutuhan dunia industri.

BACA JUGA: Kemajuan Teknologi Tuntut Pelaku Usaha Modifikasi Strategi Bisnis

“Kerja sama antara sektor pendidikan dan industri merupakan hal yang harus terus ditingkatkan. Selain bisa mengatasi ketertinggalan dalam penguasaan teknologi, link and match bisa meningkatkan serapan tenaga kerja dari SMK oleh industri," ujar Adrianus Yose Rino Direktur DNA Initiative di sela-sela acara The Indonesia’s First Rotary Drilling Rig Operator Training Class Graduation Ceremony di 10NZ Place Alam Sutera.

Menurut Rino, upaya link and match ini sudah didorong oleh pemerintah melalui Inpres No. 9/2016 tentang Revitalisasi SMK.

BACA JUGA: Jangan Dipolitisasi ! Hargai Usaha Banyak Pihak untuk Cegah Karhutla

Melalui inpres ini, pemerintah mendorong agar sektor industri bekerjasama dengan SMK. Dengan demikian, para siswa SMK bisa meningkatkan kemampuan teknisnya dan diharapkan dapat terserap oleh industri.

DNA Initiative sebagai lembaga yang menjembatani dunia pendidikan dan sektor industri diinisiasi pada 2015 oleh beberapa sekolah pionir diantaranya: SMK Muhammadiyah 1 Weleri, SMK Maarif Kudus, dan SMK negeri Guguak Limapulu Kuto.

BACA JUGA: Kemendikbud Kirim 1.000 Guru SMK Belajar di Singapura

“Pada wisuda kali ini, kami meluluskan 19 siswa SMK yang sudah mengikuti Prakerin bersama dengan PT. IPB selama 6 bulan dari 3 September 2018 hingga 3 Maret 2019. Kami harapkan nantinya akan lebih banyak lagi sekolah yang aktif bekerjasama dan menerapkan kurikulum berbasis industri," harap Rino.

Ada empat sekolah yang mengikutsertakan siswanya dalam program Prakerin bersama PT. IPB yang bergerak di sektor alat berat.

Keempat sekolah tersebut adalah SMK Mutu Bandongan Magelang, SMK Samudra Nusantara Cirebon, SMK PGRI 2 Ponorogo, dan SMK Diponegoro Karang Anyar Pekalongan.

“Saya berharap siswa yang sudah berhasil diwisuda dan langsung diterima bekerja sebagai karyawan PT. IPB tidak lekas merasa puas. Mereka tetap harus terus belajar sehingga dapat meningkatkan ilmu yang mereka dapat dan nantinya berhasil meraih cita-cita yang sudah diimpikan,” harap Rino.

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Saryadi merespon positif peran DNA Initiative dan juga PT. IPB yang telah menyelenggarakan Prakerin dengan siswa SMK.

“Pemerintah berterima kasih dan mengapresiasi atas peran DNA Initiative dan juga PT IPB yang sudah membuka kesempatan bagi siswa SMK. Saya yakin kerja sama yang baik ini bisa semakin ditingkatkan sehingga kualitas pendidikan kejuruan di Indonesia dapat terus berkembang dan maju,” tandas Saryadi.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud Bakal Kirim 1.000 Guru SMK ke Singapura


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler