jpnn.com, JAKARTA - Sinetron Hidayah yang terkenal dengan alur cerita azab, diadaptasi menjadi sebuah film dengan judul yang sama.
Adapun sinetron Hidayah konsisten tayang di salah satu televisi swasta dari 2005 hingga 2007.
BACA JUGA: Mawar de Jongh Cerita Soal Tantangan Bermain di Film Puisi Cinta yang Membunuh
Sinetron tersebut selalu berkisah tentang seorang yang bertabiat buruk akan mendapatkan azab di akhir cerita.
Setelah 15 tahun, sinetron Hidayah pun diangkat menjadi film begenre horor-religi.
BACA JUGA: Puisi Cinta yang Membunuh, Film Horor-Thriller dengan Nuansa BaruÂ
Ajil Ditto, pemeran utama dalam film Hidayah mengungkapkan bahwa jenis cerita yang diangkat tidak berbeda jauh dengan sinetron.
"Secara premis enggak terlalu berbeda," kata Ajil Ditto saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
BACA JUGA: Jadi Pemeran Utama Dalam Film Balada Si Roy, Abidzar Al-Ghifari Cerita Begini
Menurutnya, adapun yang berbeda yakni kematangan cerita film Hidayah.
Ajil menyebut persiapan penggarapan film jauh lebih lama ketimbang sinetron.
Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi juga jauh lebih tinggi.
"Produk value lebih besar, cost lebih besar," ujarnya.
Film Hidayah berkisah tentang tentang Ustaz Bahri yang harus kembali ke pesantren saat menjadi santri dahulu.
Dia diminta mengobati salah satu perempuan yang dirasuki oleh setan jahat.
Namun, kala itu, kehidupan Ustaz Bahri sudah berubah 180 derajat dari sebelumnya karena berbagai faktor.
Perjalanan Ustaz Bahri kembali ke jalan yang benar dimulai.
Film Hidayah sudah bisa dinikmati di bioskop mulai hari ini, 12 Januari 2023. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah