jpnn.com, JAKARTA - Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, Presiden Jokowi prinsipnya setuju dengan rencana rekrutmen rektor asing untuk Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
"Pada prinsipnya Bapak Presiden ingin mencoba bagaimana. Pada prinsipnya beliau setuju. Tetapi regulasinya suruh menata kembali. Jangan sampai berbenturan dengan undang-undang dan peraturan lain," kata Nasir usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/8).
BACA JUGA: Menristekdikti Dorong Kampus Swasta Duluan Rekrut Rektor Asing
Untuk mengimplementasikan kebijakan itu di kampus negeri, pemerintah harus melakukan perbaikan terhadap 14 sampai 16 peraturan pemerintah (PP). Rencananya, belasan regulasi itu akan dijadikan satu PP saja.
"Ini mau kami freeze menjadi satu peraturan, memasukkan dalam seleksi itu tidak hanya dari dalam negeri, dari PNS. Bisa dari non-PNS, orang asing, yang punya reputasi yang baik," jelas Nasir.
BACA JUGA: Orang Asing Segera Menjabat Posisi Penting di Kampus
Kemudian, kriteria lainnya adalah memiliki network yang luas, punya pengalaman riset, memimpin perguruan tinggi, dan reputasi yang mengangkat status universitas biasa menjadi 200 besar dunia.
Dia memberikan contoh bahwa kebijakan ini sudah dilakukan di Singapura dan membawa universitasnya masuk dalam jajaran 12 besar dunia. Arab Saudi, dari 800 dunia sekarang masuk 189 dunia.
BACA JUGA: Menteri Nasir Ingin Diaspora jadi Dosen Tetap di Indonesia
BACA JUGA: Menristekdikti Dorong Kampus Swasta Duluan Rekrut Rektor Asing
"Karena mereka dari orang asing banyak, 40 persen dari asing, rektor dan dosennya. Kita masih sangat jauh. Dan kita masih sangat alergi dengan asing. Padahal itu hal biasa di dunia perguruan tinggi. Harus berkolaborasi," tutur menteri kelahiran Ngawi, Jawa Timur ini. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan Puan Maharani tentang Rencana Rekrut Orang Asing jadi Rektor PTN
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam