Singapura Karantina Ratusan Penghuni Asrama Pekerja Migran

Kamis, 22 April 2021 – 15:29 WIB
Seorang pekerja migran membersihkan pusat rekreasi asrama, di tengah wabah penyakit coronavirus di Singapura, beberapa waktu lalu. Foto: REUTERS / Edgar Su

jpnn.com, SINGAPORE - Kementerian Tenaga Kerja Singapura sedang menyelidiki kemungkinan infeksi ulang COVID-19 di antara penghuni di asrama pekerja migran.

Penyelidikan tersebut dilakukan setelah ditemukan sejumlah kasus positif di fasilitas tersebut.

BACA JUGA: Berawal dari Penangkapan WN Malaysia, Singapura Pecahkan Rekor Penyitaan Ganja

Akibatnya, ratusan penghuni asrama akan dikirim ke fasilitas karantina pemerintah.

Pihak berwenang telah melakukan tes COVID-19 pada semua penghuni di Westlite Woodlands Dormitory setelah seorang pekerja berusia 35 tahun ditemukan positif pada 20 April 2021.

BACA JUGA: Rekor Buruk Pecah, India Catat 312.731 Kasus Covid-19 dalam 1 Hari

Pekerja tersebut dinyatakan terpapar Covid 19 meski telah menyelesaikan dosis vaksinasi keduanya pada tanggal 13 April.

Hingga saat ini, setidaknya sepuluh pekerja yang pulih ditemukan positif COVID-19.

BACA JUGA: Jangan Terlalu Sering Minum Air Kelapa, Ini 5 Bahayanya

"Mereka diisolasi dan dibawa ke Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) untuk menyelidiki kemungkinan infeksi ulang," kata Kementerian Tenaga Kerja Singapura dalam pernyataan resmi pada Rabu (21/4).

Menurut laporan Reuters pada Kamis (22/4), lebih dari 1.100 penduduk sekitar lokasi ditemukannya kasus ini akan dikirim ke fasilitas karantina pemerintah selama 14 hari.

Untuk diketahui, Singapura terakhir kali melaporkan lebih dari sepuluh kasus dalam satu hari di antara penghuni asrama pada bulan September, dengan hampir tidak ada infeksi baru selama beberapa bulan terakhir.

Singapura telah mengendalikan virus secara lokal dan telah melakukan vaksinasi.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan, vaksin itu efektif dalam mencegah penyakit bergejala tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah vaksin itu juga akan mencegah penularan selanjutnya. (mcr9/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler