jpnn.com, BATAM - Singapura masih menjadi pemodal investasi terbesar di Indonesia. Pada tahun 2016, sekitar 9,2 miliar Dolar Amerika mengalir ke Indonesia sebagai modal investasi.
"Investasi Singapura ke Indonesia masih nomor satu dalam empat tahun terakhir. Nilainya 9,2 miliar Dolar Amerika, meningkat 55 persen dibanding tahun 2015. Sedangkan untuk tiga bulan pertama ada peningkatan sebesar 13 persen," ungkap Duta Besar RI untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya, Jumat (5/5) di Gedung Politeknik Batam saat membuka Kompetisi Coding untuk memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Singapura.
BACA JUGA: Bangun Fly Over, KemenPUPR Siapkan Anggaran Rp 350 Miliar
Animo investasi dari Singapura sangatlah tinggi. Bahkan ada pertemuan reguler yang antara kelompok kerja Batam Bintan Karimun (BBK) dengan pengusaha dari Singapura membahas mengenai peningkatan invesasi Singapura di wilayah BBK.
"Animonya masih tinggi terutama animo investasi dalam bidang ekonomi digital," imbuhnya seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: REI Batam Yakin Mampu Bangun 2.500 Unit Rumah Murah Pada 2017
Selama 50 tahun menjalin hubungan diplomatik, banyak keberhasilan yang sudah dicapai keduanya gterutama dalam bidang investasi.
Saat ini pihak KBRI tengah gencar mempromosikan wilayah kawasan industri yang masih minim investor seperti Karimun di Singapura.
BACA JUGA: Menteri Basoeki Resmikan Pembangunan Rusun Mahasiswa BTP
"Di Singapura banyak perusahaan multinasional. Kita targetkan mereka investasi di BBK. Untuk Karimun bisa difokuskan oil tanking, galangan kapal, pertanian, supporting facility dan lainnya," terang Ngurah.
Langkah yang sama juga telah dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Singapura saat berkunjung ke Batam.
“Dia ingin mendorong investasi Singapura meningkat ke Batam. Mendorong ekonomi digital ke Batam. Makanya ia berdialog dengan Gubernur Kepri dan lainnya," ungkapnya.
I Gede juga mengungkapkan bahwa dalam tempo dua hingga tiga minggu ini, pihak KBRI Singapura akan membawa peserta yang hadir secara reguler dalam forum diskusi untuk melihat
secara langsung keuntungan berinvestasi di wilayah BBK.
"Kalau Batam tetap diprioritaskan ekonomi digital. Karena ada banyak perusahaan IT yang ingin lihat Batam. Makanya kami mengadakan kompetisi coding, supaya pesertanya bisa
direkrut perusahan Singapura nantinya," pungkasnya.(leo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Remaja Nekat Curi Sepeda Demi Membeli Sesuap Nasi
Redaktur & Reporter : Budi