jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan Singapura melalui Badan Pangan Singapura atau Singapura Food Agency (SFA) menyetujui Indonesia sebagai sumber baru impor ayam beku dan olahan ke negaranya.
“Alhamdulillah, Indonesia disetujui sebagai negara pemasok ayam beku dan produk olahannya ke Singapura," ungkap Mentan SYL dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/7).
BACA JUGA: Kementan Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Petani, DPR Bilang Begini
Dia menambahkan, Indonesia menjadi salah satu dari 20 negara yang terakreditasi untuk mengekspor ayam ke Singapura.
“SFA sudah menyampaikan surat ke kami terkait kabar baik ini dan kami akan segera menindaklanjutinya segera," ucap Mentan SYL.
BACA JUGA: Jelang Iduladha, Kementan Siapkan Kebutuhan Pangan dan Hewan Ternak di DKI Jakarta
Dia mengatakan melalui surat resminya, Senior Director Regulatory Standards and Veterinary Office for Direktore General, Food Administration SFA tertanggal 30 Juni 2022 menyampaikan hasil dari auditnya dan menyetujui Indonesia sebagai negara pemasok ayam beku dan produk oalahannya ke Singapura.
“Ini merupakan peluang yang sangat bagus bagi sektor swasta kita di bidang perunggasan”, imbuhnya.
BACA JUGA: Kementan Terjunkan Tim Pendampingan untuk Vaksinasi PMK di Kabupaten Banyuasin
Diketahui, proses pembukaan akses pasar produk unggas dari Indonesia ke Singapura sudah dimulai sejak 2018 dan sudah mampu menembus ekspor produk telur asin ke pasar Singapura.
Namun, untuk ayam dan produk turunannya lainnya dari Indonesia saat ini baru disetujui sebagai negara yang dapat mengekspor ke Singapura.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah menyampaikan, saat ini komoditi unggas Indonesia sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Dia mengatakan rencana produksi pada 2022 mencapai 3.884.799 ton untuk daging ayam dan 5.925.386 ton.
Menurut Nasrullah, kondisi surplus itu menjadi modal bagi Indonesia untuk mempromosikan produknya ke luar negeri, terutama jaminan Kesehatan hewan dan pangan sesuai standar Internasional
“Kami harap ini adalah langkah awal yang baik untuk kerja sama antara Indonesia dan Singapura,” ucap Nasrullah.
Sebelumnya SFA mengutus Timnya untuk mengunjungi Indonesia guna mengaudit keamanan pangan dan kontrol kesehatan hewan.
"Tim dari Singapura telah mengunjungi berbagai fasilitas seperti peternakan, layanan karantina, dan laboratorium untuk lebih memahami sistem regulasi yang ada di Indonesia," ungkap Nasrullah
Peninjauan ini untuk memastikan bahwa sumber tersebut memiliki sistem, proses, dan kemampuan yang diperlukan untuk memasok ayam ke Singapura.
Nasrullah menjelaskan, dalam suratnya yang disampaikan oleh SFA disebutkan, selama proses audit mereka memperoleh gambaran tentang manajemen produksi unggas di Indonesia.
Rangkaian proses Audit Country Level dilaksanakan mulai 20 sampai 23 Juni 2022.
Lokasi yang dikunjungi oleh Tim Audit merupakan representasi Indonesia terhadap proses pengawasan dari pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal PKH, proses karantina di pintu pengeluaran Tanjung Priok, proses pengujian dan surveillance di Laboratorium Nasional seperti BPMSPH dan Balai Veteriner, serta jaminan proses produksi di farm komersil dengan kompartemen bebas AI.
Perusahaan dan peternakan juga dievaluasi dan disetujui oleh SFA melalui evaluasi dokumenter terperinci dan audit di tempat untuk verifikasi.
Selain itu, proses pengiriman akan menjalani pemeriksaan, pengambilan sampel, dan pengujian SFA pada saat impor.
Lebih lanjut, Nasrullah menyebutkan, pihak SFA menyampaikan persyaratan importasi mengharuskan inspeksi ante-mortem dan post-mortem (AM/PM) dibawah dokter hewan pemerintah.
Dalam memastikan hal ini, Ditjen PKH akan melakukan audit bulanan untuk memeriksa dan melakukan verifikasi laporan bulanan AM/PM hasil pengambilan sampel untuk keamanan dan kualitas produk.
“Saat ini masih ada sekitar 12 unit usaha yang sudah submit untuk dievaluasi oleh SFA dan Insya Allah ekspor akan segera terealisasi,” pungkas Nasrullah. (jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan SYL Kenang Sosok Tjahjo, Ahli Ibadah dan Pembela Rakyat
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian