Singapura Tertarik Berinvestasi di Nongsa Digital Park Batam

Kamis, 23 Agustus 2018 – 11:22 WIB
Lukita Dinarsyah Tuwo. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Singapura dipastikan akan terus meningkatkan investasi di Indonesia, khususnya di Batam, Kepulauan Riau. Pemerintah Negeri Singa itu menilai konsep pengembangan sektor bisnis di Batam cukup menjanjikan.

Selain itu, Singapura menganggap hubungan bilateral dengan Indonesia juga semakin erat.

BACA JUGA: 7 Penyebab Utama Rugi saat Berinvestasi

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, kawasan Nongsa Digital Park (NDP) menjadi salah satu daya tarik baru bagi investor Singapura.

Pusat industri kreatif yang diresmikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi bersama dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan pada Maret lalu itu dinilai cukup menjanjikan.

BACA JUGA: Cari Atlet Muda Potensial, PBSI Gelar Kejurkot Bulu Tangkis

"Minat Singapura untuk menjadikan kawasan Nongsa sebagai kawasan ekonomi digital dan pusat ekonomi kreatif sudah mulai kelihatan," kata Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, Selasa (21/8) malam.

Menangkap potensi ini, akhir Agustus nanti pada acara Investment Day di Singapura, BP Batam akan ikut serta dalam mempromosikan apa saja perubahan yang terjadi di Batam serta rencana strategis pembangunan ke depan.

BACA JUGA: Jasad Pengusaha Batam Itu Akhirnya Ditemukan Nelayan Papua

Sedangkan Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya mengatakan pertumbuhan Indonesia di kuartal kedua mencapai 5,27 persen sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN di atas 5 persen.

Hal ini, menurutnya, dipengaruhi sejumlah faktor antara lain kepastian politik dan hukum, kemudahan berusaha, dan dukungan infrastruktur.

"Pertumbuhan Indonesia kuartal dua tahun 2018 mencapai 5,27 persen melebihi ekspektasi 5,1 persen dengan pertumbuhan investasi domestik meningkat 17,2 persen. Ini menunjukkan Indonesia memiliki daya tarik sebagai tujuan investasi bagi investor asing,” ujar Swajaya saat perayaan HUT ke-72 Singapura di Batam, Selasa (21/8) malam lalu.

Dia juga menyampaikan upaya Indonesia dalam mewujudkan peluang investasi dalam sektor industri kreatif. Singapura, kata dia, saat ini sedang memanfaatkan peluang pasar dan implementasi sektor industri ekonomi digital.

"Sebagai contoh konkret yakni berada di kawasan Nongsa Digital Park Batam yang diresmikan pada Maret lalu,” ungkapnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Kedubes Indonesia di Singapura, Singapura masih menjadi investor terbesar di Indonesia. Realisasi investasi di Singapura pada triwulan pertama 2018 mencapai 2.648 juta dolar Amerika. Sedangkan total investasi dari 2011 hingga kuartal pertama 2018 mencapai 44.005 juta dolar Amerika.

Investasi terbesar Singapura di Indonesia adalah di bidang properti. Terutama di bidang perumahan, kawasan industri, dan bangunan perkantoran.

Terbagi dalam 126 proyek dengan total investasi 1.139,81 juta dolar Amerika.

Investasi properti ini dilakukan oleh pengusaha-pengusaha lawas dari Singapura. Peluang ini bisa diambil oleh Batam melihat besarnya investasi sektor properti Singapura di Indonesia.

Potensi tersebut bisa dimanfaatkan untuk dikembangan secara kerja sama dengan kawasan-kawasan industri maupun real estate di Batam.

Pada kuartal pertama 2018, investasi Singapura lebih banyak diarahkan ke Jakarta, dengan total investasi 748,61 juta dolar AS. Riau dengan potensi investasi di sektor kelapa sawit menduduki peringkat kedua, dengan total investasi 443,9 juta dolar AS.

Sementara investasi Singapura di Batam pada kuartal pertama 2018 hanya 9,336 juta dolar AS.

Nilainya masih sangat kecil dan ini harus menjadi konsentrasi dari BP Batam untuk semakin meningkatkannya.

Karena berdasarkan data, investasi Singapura di Batam juga mengalami penurunan di tahun 2017 silam. Dari sekitar 256.955.800 dolar AS di tahun 2016, menjadi 175.557.300 dolar AS di tahun 2017. Sekitar 82 persen investasi Singapura di Batam ditanam di sektor manufaktur.

Saat ini sektor industri di Singapura telah bertransformasi menjadi industri manufaktur berteknologi tinggi. Dan tentu saja transformasi tersebut mengandalkan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten dibandingkan dengan kuantitas tenaga kerja. (leo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BP Batam Cari Lahan Luas untuk Investor Shipyard


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
investasi   Batam  

Terpopuler