Singgung Kegugupan Pemerintah Tangani Kasus COVID-19, Pandu Riono: Terlalu Anggap Enteng

Senin, 31 Agustus 2020 – 15:22 WIB
Warga yang mewaspadai virus corona menggunakan masker wajah. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah dinilai masih menganggap remeh pandemi COVID-19. Pasalnya, Indonesia masuk sebagai negara yang paling buruk dalam penanganan pandemi COVID-19.

"Berkali-kali saya sampaikan pandemi COVID-19 ini masalah serius. Janganlah menganggap enteng seperti pada awal pandemi mencuat," kata Epidemiolog Universitas Indonesia dr Pandu Riono dalam kanal Hersubeno di YouTube, Senin (31/8).

BACA JUGA: Sindir Jokowi, Epidemiolog UI: Suruh Masyarakat Pakai Masker, Diri Sendiri Enggak

Dia lantas mengungkit kejadian saat  pandemi COVID-19 mencuat. Kala itu, pemerintah menganggap hal biasa dan tidak akan bisa masuk Indonesia. Alasannya Indonesia negara tropis, sedangkan virus COVID-19 nyamannya di wilayah dingin.

"Namun, begitu ada kasus COVID-19 di Indonesia, pemerintah jadi gugup bagaimana menanganinya. Padahal semua pengetahuan sudah ada tetapi sayang tidak dipakai karena kegugupan tadi," cetusnya.

BACA JUGA: Dokter EZ Meninggal Dunia karena Corona, Temannya dr AS Masih Jalani Perawatan

Berkaca dari kejadian itu, Pandu kembali mengingatkan agar kasus pandemi yang terus bertambah harus diseriusi. Testing harus diperbanyak terutama di wilayah-wilayah yang penduduknya banyak.

"Menangani kasus pandemi ini butuh pemimpin teladan. Masyarakat butuh contoh dari pemimpinnya. Kalau pemimpinnya hanya bicara dan bicara tanpa memberikan contoh baik, masyarakat akan menganggap angin lalu dan kasus pandemi di Indonesia akan terus meroket," tuturnya.

BACA JUGA: Jalani Sidang Perdana, Vanessa Angel: Maaf ya Nak

Dia menyebutkan, Indonesia nomor 3 dari bawah keamanannya dalam penanganan COVID-19.

"Itu artinya Indonesia tidak mampu menangani pandemi COVID-19 dengan baik," ucapnya.(esy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler