jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Duet M. Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri (Ridho Berbakti) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 27 Juni 2018 sepertinya benar-benar di ambang ’’perceraian”.
Sinyalemen itu semakin nyata setelah Bachtiar mendapatkan arahan langsung dari Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan untuk maju sebagai calon gubernur (cagub). Berikutnya, wakil gubernur Lampung itu pun langsung memanaskan mesin partainya.
BACA JUGA: Hanura sudah Punya Calon yang akan Diusung di Pilgub Lampung
Kabarnya, partai berlambang matahari terbit itu bahkan sudah memulai komunikasi politik dengan sejumlah partai politik (parpol) dan personal yang akan maju sebagai calon wakil gubernur (cawagub) pendamping Bachtiar.
Bahkan, ada dua skenario yang disiapkan PAN. Pertama, berkoalisi dengan Partai Golkar (PG). Koalisi PAN dengan 8 kursi di DPRD Lampung dan PG (10 kursi) cukup untuk mengusung pasangan cagub-cawagub. Karena syarat mengusung pasangan calon hanya 17 kursi.
BACA JUGA: Ketum PAN Desak Bachtiar Maju di Pilgub Lampung Hadapi Petahana
Dengan 18 kursi, koalisi ini akan mengusung Bachtiar yang merupakan ketua DPW PAN Lampung bersama Ketua DPD I PG Lampung Arinal Djunaidi dalam pilgub.
Kemudian opsi kedua, koalisi 888 alias tripel delapan. Yakni PAN, PKS, dan NasDem yang masing-masing memiliki 8 kursi di DPRD Lampung. Dengan 24 kursi, koalisi ini bisa sangat percaya diri mengusung Bachtiar-Mustafa.
BACA JUGA: Bachtiar Basri Minta Arahan Zulkifli Hasan
Diketahui, PKS sudah merekomendasikan Ketua DPW NasDem Lampung Mustafa seebagai cagub. Sebelumnya, Mustafa sudah berniat menggandeng PAN koalisi bersama NasDem atau menggabungkan matahari dan bulan.
’’Pola koalisi dan formasinya kita lihat nanti ending dari komunikasi politiknya. Yang pasti, PAN akan all out dalam pilgub,” kata ketua tim pemenangan pilkada daerah (TPPD) PAN Lampung Iswan H. Caya kepada Radar Lampung (Jawa Pos Group (28/7).
Sekretaris DPW PAN Lampung ini mengatakan, pihaknya tidak hanya membangun komunikasi dengan tokoh partai politik di tingkat provinsi. Tetapi juga akan melakukan lobi-lobi politik di level nasional atau dewan pimpinan pusat (DPP).
Iswan menjelaskan, setelah pertemuan jajaran DPW PAN Lampung dengan Zulkifli Hasan pada Kamis (27/7) lalu, partai ini mulai bekerja untuk memenangkan pilgub. Tidak hanya partai, tetapi Bachtiar secara personal juga mulai menyosialisasikan diri sebagai cagub.
’’Infrastruktur partai, mulai DPD PAN di 15 kabupaten/kota hingga tingkat kecamatan akan mulai konsolidasi. Karena seluruh DPD sudah sepakat untuk mengusung Pak Bachtiar sebagai cagub. Setelah rapat harian, kami akan turun ke masyarakat,” ucapnya.
Bersiapnya Bachtiar dalam posisi cagub juga dibenarkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW PAN Lampung Suprapto. Menurut anggota DPRD Lampung ini, instruksi lisan dari Ketum PAN tidak bisa dianggap main-main. Sehingga, pencalonan Bachtiar sebagai cagub pun bukan lagi sebatas wacana.
’’Lho, wacana bagaimana. Itu sudah perintah langsung Pak Ketum. Jelas kami langsung bergerak ini. Dalam dua-tiga hari ke depan, kami akan gelar rapat soal ini. Menentukan langkah selanjutnya,” terang dia kemarin.
Ditanya bursa cawagub dan arah koalisi PAN yang mengusung Bachtiar sebagai cagub apakah ke Mustafa dan Arinal, Suprapto menyatakan memang keduanya masuk bursa. Sebab, keduanya mendaftar di PAN. ’’Kan sudah daftar juga mereka (Arinal dan Mustafa, Red). Tetapi, cawagub masih terbuka untuk calon yang lain,” tuturnya.
Di sisi lain, Ridho juga segera menggelar pertemuan-pertemuan ke sejumlah kandidat yang akan berpasangan dengannya sebagai cawagub. Sekretaris DPD Partai Demokrat (PD) Lampung Fajrun Najah Ahmad mengatakan, Ridho menghormati keputusan PAN yang mendorong Bachtiar menjadi cagub.
’’Hal yang wajar kalau pimpinan partai mendorong kader terbaiknya untuk maju dengan posisi maksimal dalam kontestasi politik. Tetapi tentu realitas politik di daerah sangat dipahami betul oleh Pak Bachtiar. Jadi ya kita tunggu saja bagaimana sikap beliau,” kata Fajar –sapaan Fajrun Najah Ahmad– kepada Radar Lampung kemarin.
Soal kelanjutan Ridho Berbakti jilid II, Fajar mengatakan tetap terbuka peluang untuk itu. ’’Nanti pada saat yang tepat, tentu Mas Ridho menyampaikan keputusan sikap politiknya. Kita tunggu saja. Toh, waktunya masih relatif lama. Jadi ya nggak perlu buru-buru menetapkan pasangan,” ucapnya.
Soal penjaringan cawagub yang akan mendampingi Ridho, PD masih mendata tokoh. Ridho sebagai ketua DPD PD Lampung dan jajaran akan menjalin silaturahmi terkait dengan pendekatan terhadap cawagub. Nanti baru akan diatur jadwal untuk pertemuan Ridho dengan masing-masing cawagub.
”Utamanya ya tokoh-tokoh yang saat ini namanya sedang banyak disebut karena berniat maju pilgub mendatang. Tapi siapa saja mereka, saya nggak bisa buka. Karena menghormati beliau-beliau,” beber Fajar.
Dia melanjutkan, pendataan cawagub yang akan melakukan pertemuan dengan Ridho juga berasal dari kader PDIP. Misalnya Mukhlis Basri, Dedi Afrizal, Tulus Purnomo, I Komang Koheri, dan Nurhasanah.
”Kami data semua yang namanya naik ke permukaan saat ini. Tapi belum bisa dipastikan apakah dengan semuanya kita akan lakukan pertemuan atau sebagian saja. Nanti kita lihat waktunya yang pas saja,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Zulkifli Hasan mendesak Bachtiar Basri maju sebagai cagub. Perintah secara lisan ini disampaikan Zulkifli di ruang kerjanya sebagai ketua MPR RI, lantai 9, Gedung Nusantara 3, kompleks MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (27/7) siang. (dna/gus/c1/fik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duet Cagub Petahana Ini sudah Siapkan Opsi Terburuk
Redaktur & Reporter : Budi