Sip, Ini Catatan Positif Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi-JK

Kamis, 26 Oktober 2017 – 23:23 WIB
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti The Political Literacy Institute Adi Prayitno menilai capaian Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) selama tiga tahun ini layak diapresiasi. Hanya saja, memang masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi. 

Adi mengatakan, kondisi politik makin kondusif, terutama soal relasi antara presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi-JK itu dengan DPR. Hal itu tidak seperti fase awal pemerintahan Jokowi ketika fraksi partai politik pendukungnya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) berseteru dengan Koalisi Merah Putih (KMP).

BACA JUGA: Presiden Jokowi Tak Usah Bangun Citra Lewat Media

"Sepanjang tahun pertama hingga awal tahun kedua, energi Jokowi-JK terkuras habis sekadar meladeni manuver politik KMP. Hampir semua kebijakan pemerintah dijegal oposisi yang menguasai suara mayoritas parlemen," ujar Adi di Jakarta, Kamis (26/10).

Akibatnya, kata Adi, hubungan eksekutif dan legislatif ketika itu berlangsung canggung, saling curiga, bahkan saling menegasikan.  Namun, ketika pemerintahan Jokowi memasuki tahun ketiga, kekuatan oposisi mulai berkurang.

BACA JUGA: Pertemuan Megawati-Jokowi Pertanda Reshuffle Makin Dekat?

Adi menyebut Jokowi mulai bisa menjinakkan kekuatan oposisi sekaligus mengontrol Kabinet Kerja. Bahkan, mantan gubernur DKI itu juga mampu mengonsolidasikan kekuatan partai politik pendukung untuk mengusungnya kembali sebagai calon presiden pada Pemilu 2019. 

"Jokowi juga mendapatkan kepercayaan publik yang cukup tinggi sebagai bekal mempercepat pembangunan yang terbengkalai," ucapnya.

BACA JUGA: Jokowi Bakal Diserang Bertubi-tubi, Ini Saran dari Boni

Dosen politik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta itu menilai kesuksesan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2017 pada Februari lalu juga turut mewarnai kecemerlangan politik pemerintahan Jokowi. Sebab, pilkada yang digelar di 101 daerah itu nyaris tanpa gejolak kecuali di DKI Jakarta.

"Meski sempat gaduh, kisruh efek Pilkada DKI Jakarta nyatanya happy ending  yang ditandai dengan kemesraan kembali Jokowi dan umat Islam," pungkas Adi.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hmmm, Sepertinya Penentang UU Ormas Ngebet Tumbangkan Jokowi


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler