Sirine Gempa Ngadat dan Karatan

Jumat, 02 Oktober 2009 – 07:20 WIB

BENGKULU -- Alat-alat peringatan gempa seperti sirine, tampaknya menjadi barang yang penting di Indonesia, khususnya di daerah langganan gempa seperti BengkuluPemprov setempat sudah mengantisipasi hal itu tiga tahun lalu dengan melakukan pengadaan ratusan sirine dan genset yang disalurkan di kelurahan yang berada di pinggir pantai

BACA JUGA: Bantuan Mengalir, SBY Ngantor di Padang

Sayangnya, berdasarkan penelusuran JPNN, sirine yang dulunya dipasang di atas pohon atau ditempel dengan bambu, saat ini tak jels keberadaannya


Kalau pun masih ada yang terpasang, alat peringatan itu tidak berfungsi lagi

BACA JUGA: Angkut Relawan, Pelni Sumbang Kapal

Sebagian rusak bahkan sudah karatan
Bantuan genset dari gubernur untuk antisipasi listrik padam akibat gempa, juga tak jelas Informasi, yang didapat JPNN, genset bantuan tersebut ada yang dijual

BACA JUGA: Wakil Rakyat Asal Sumbar Dilantik Dalam Suasana Duka

Yang menarik, pihak otoritas setempat juga mengaku tidak tahu menahu raibnya sejumlah sirine yang dipasang

Walikota Ahmad Kanedi, SH, MH terang-terangan mengakui sirine tak berfungsi lagi dan hanya bisa digunakan saat simulasi"Berguna juga, ketika simulasiTapi waktu gempa datang, sirine tidak berfungsiTerbukti di Padang baru-baru ini, sirine kita juga tidak pernah berbunyi saat gempaIde sirine boleh, tapi bukan satu-satunya cara peringatan dini," ujar Ahmad Kanedi.

"Saya juga tidak tahu lagi kabar sirine tersebut, karena memang belum pernah digunakan," imbuh Kabag Perlengkapan DrsHerman Sidikujar HermanSelain sirine, Bengkulu juga mendapat bantuan alarm tsunami yang dipasang tahun 2008 laluDan  rencananya Bengkulu akan mendapat 2 unit alarm peringatan dini tsunami lagi dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)Lokasi dirancang di 2 tempat, yakni Sport Centre Pantai Panjang dan Sekretariat Provinsi (Setprov).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi, DrsHYohanes MNoor, MM mengatakan, sirine tersebut merupakan bantuan dari pusatNantinya alat itu dikendalikan Badan Penanggulangan Bencana DaerahAlat itu diharapkan menjadi Early Warning System (EWS) atau alat peringatan dini, bila akan terjadi tsunamiBila sirine berbunyi, masarakat bisa cepat menyelematkan diri sebelum air laut menerjang daratan.

Sementara, terkait dengan gempa di Sumbar Rabu lalu, Pemkot menyalurkan bantuan Rp 75.000.000, dalam bentuk uang tunai Rp 50 juta dan sembako Rp 25 juta"Karena waktu kita gempa 2000 dan 2007 lalu, Padang juga membantu kita," ucarnya(ken/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Antasari Disidang 8 Oktober


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler