jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman menyatakan bahwa integrasi digitalisasi logistik sangat penting untuk segera diterapkan.
Ada banyak manfaat yang bisa dipetik. Misalnya, efisiensi waktu dan kepastian usaha.
BACA JUGA: Bisnis Transportasi Seksi, Ritase Agresif Gaet Pengusaha Truk
“Namun, masih perlu perjalanan jauh untuk bisa menerapkan itu semua,’’ tutur Kyatmaja, Rabu (13/3).
Belum semua pengemudi truk, menurut Kyatmaja, memahami pembayaran online. Masalah surat digital pun masih membuat bingung para pengemudi truk.
BACA JUGA: Pengusaha Nilai Tarif Tol Trans Jawa Terlalu Mahal
Rata-rata mereka kesulitan jika dihadapkan kepada urusan klaim. Baik soal kerusakan maupun kehilangan truk.
’’PR-nya masih banyak,’’ tambah Kyatmaja.
BACA JUGA: Pelarangan Truk di Kalimalang Dikeluhkan
Aptrindo pernah merintis upaya digitalisasi terkait pelacakan (tracking) truk. Namun, hasilnya tidak maksimal.
’’Mayoritas usaha ini dikelola keluarga dan tidak semua melek teknologi,’’ terang Kyatmaja.
Padahal, dengan digitalisasi, pengusaha truk serta pengemudi dan pengguna jasa mereka bakal sama-sama untung.
Teknologi memungkinkan pengemudi dan pemakai jasa truk mengetahui rute yang akan dilewati.
Dengan demikian, estimasi waktu akan lebih akurat. Selain itu, keberangkatan dan ketibaan truk di tempat tujuan bisa terpantau secara real time. Seluruh data pun secara otomatis tersimpan.
’’Biaya tak terduga bisa diantisiapasi dengan lebih baik,’’ imbuh Kyatmaja.
Saat ini truk di Indonesia tercatat sekitar 7,5 juta. Tiap tahun pertumbuhan jumlahnya 5–10 persen.
’’Kalau semua truk terdigitalisasi, pengiriman barang dan pembayaran jasa angkut tidak akan ribet lagi. Semuanya terdeteksi,’’ tegas Kyatmaja.
Untuk itu, dia gencar menyosialisasikan manfaat teknologi digital kepada para pengusaha. (car/c4/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Langkah Aptrindo Sikapi Aturan Penggunaan Biodiesel 20 %
Redaktur : Tim Redaksi