jpnn.com - MOJOKERTO – Polres Mojokerto melakukan penyisiran ke lokasi-lokasi yang rawan menjadi tempat atau sarang teroris. Baik rumah kontrakan maupun kos-kosan.
Hal itu setelah tiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes polri diketahui menempati rumah kontrakan.
BACA JUGA: Grebeg Maulud Tetap Dipadati Warga, Sayangnya...
’’Terkait kejadian terduga teroris kemarin, dengan cepat kami langsung terjunkan anggota ke lapangan untuk medata dan mengecek kontrakan yang ada. Khusnya pendatang baru,’’ ungkap AKBP Budhi Herdi Susianto.
Langkah penyisiran bekerja sama dengan pihak terkait. Mulai dari tingkat RT, desa hingga kecamatan. Seluruh warga di lingkungannya didata. ’’Kalau memang ditemukan warga yang mencurigakan atau sejenisnya, segera koordiasikan dengan Banbinkamtibmas,’’ tegasnya.
BACA JUGA: Yuddy Minta Gubernur Babel Setop Keluarkan Izin Tambang Baru
Sebab, Banbinkamtibmas merupakan corong terdepan bagi polres dalam melakukan pengamanan dan keamanan di lingkungan. Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar progam sistem keamanan lingkungan (Siskamling) untuk digiatkan kembali.
Langkah itu untuk menutup masuknya jaringan teroris. ’’Di samping itu, pendataan juga harus dilakukan mulai dari tingkat RT. Seperti mengenali orangnya, apa pekerjaannya dan berasal dari mana,’’ tuturnya. (ori/abi/sam/jpnn)
BACA JUGA: Terbukti Memeras, Dua Jaksa Ini Terancam Sanksi Berat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dia Penyebab NTB Masuk Zona Merah
Redaktur : Tim Redaksi