jpnn.com, TULUNGAGUNG - Polisi dari Polres Tulungagung, Jawa Timur (Jatim) melakukan penyisiran di sekitar lokasi penemuan mayat wanita bernama Jeminten (48), di bantaran Sungai Brantas, perbatasan Blitar-Tulungagung.
Lokasi menyisir lokasi itu guna melacak jejak pembunuhan terhadap Jeminten, warga Desa Tuliskriyo, Kabupaten Blitar itu.
BACA JUGA: Mayat Mengapung di Sungai, Identitasnya Bikin Gempar
Sebelumnya, ibu rumah tangga (IRT) itu ditemukan tewas mengambang dengan kondisi mengenaskan.
Ketika ditemukan, kondisi perut korban robek dan ususnya terburai. Ada beberapa bekas luka benda tajam.
BACA JUGA: Ada Penyimpangan Solar Subsidi di Sukabumi, Pelakunya Tak Disangka
"Kami fokus menyisir di sekitar lokasi penemuan mayat korban," kata Kapolsek Rejotangan AKP Puji Hartanto pada Senin (4/4).
Polisi melakukan penyisiran dari lokasi penemuan mayat wanita itu hingga ke arah timur sejauh 250 meter, dekat perbatasan Tulungagung – Blitar.
BACA JUGA: Keturunan PKI Boleh Jadi TNI, Eks Kabais Ini Berkata Tegas
Polisi curiga lokasi pembuangan mayat korban tidak jauh dari lokasi penemuan jasad perempuan itu.
Terlebih lagi, saat ditemukan pada Minggu (3/4) sore, kondisi mayat belum rusak.
Dugaan sementara berdasarkan identifikasi polisi, Jeminten meninggal pada Minggu pagi, lalu dibuang ke sungai Brantas.
"Kami berharap menemukan petunjuk," ucap AKP Puji.
Guna mengungkap kasus itu, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk mantan suami korban.
Saksi lain yang diperiksa adalah warga yang pertama kali menemukan mayat wanita itu.
Pihak keluarga menjelaskan Jeminten sudah meninggalkan rumah sejak Jumat (1/4).
Korban terakhir kali berkomunikasi pada Jumat malam sekitar pukul 20.00 WIB, memberitahukan tentang jadwal puasa.
Sejak saat itu, ponsel korban tak bisa dihubungi lagi oleh keluarganya.
Sebelumnya, penemuan mayat wanita tanpa identitas di Sungai Brantas pada Minggu (3/4) itu bikin gempar warga sekitar.
Mayat wanita yang belakangan diketahui bernama Jeminten ditemukan mengambang dengan kondisi tubuhnya hampir telanjang.
Kedua tangan korban terikat yang diduga untuk pemberat, agar mayat perempuan itu tidak mengapung.
Polisi menjelaskan pada perut korban terdapat luka robek sepanjang 25 centimeter.
Identitas korban terungkap setelah petugas melakukan identifikasi. (ant/fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam