Sistem dan Tarif Baru Masuk TNK Harus Bermanfaat Bagi Warga NTT

Kamis, 21 Juli 2022 – 00:00 WIB
Sistem dan Tarif Baru Masuk TNK Harus Bermanfaat Bagi Warga NTT. Foto: Kemenpar

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komodo Lawyers Club Plasidus Asis Deornay mengomentari sistem dan tarif baru masuk Taman Nasional Komodo (TNK).

Isu kenaikan tarif yang menjadi perhatian adalah soal keadilan dan kemanfaatannya untuk semua stakeholder.

BACA JUGA: Tiket Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta Berlaku 1 Agustus 2022

Dari pengamatannya, kata Asis, pemerintah pusat dan broker/mafia wisata komodo yang justru mendapatkan keuntungan besar.

Asis menilai jika sekarang ada yang protes tentang kebijakan kenaikan tarif masuk ke TNK dan menentang kehadiran perusahaan daerah PT Flobamor sebagai perusahaan pengelola TNK, itu dari kelompok sakit hati.

BACA JUGA: Tiket Masuk TN Pulau Komodo Bernilai Rp 3,75 Juta, Begini Perinciannya

"Mengapa? Sebab ruang gerak mereka telah dibatasi oleh sistem dan aturan yang baru," kata Asis, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/7).

Asis menambahkan, kelompok tersebut tidak lagi leluasa mempermainkan harga dan tidak membuat harga sesuka hatinya.

BACA JUGA: Harga Tiket Masuk Pulau Komodo Melonjak, Pemprov NTT Beri Penjelasan Begini

Kelompok tersebut, bahkan sampai menjual paket wisata bodong yang jelas-jelas merugikan daerah.

"Sekarang sistem dan harga masuk Taman Nasional Komodo diatur dan ditentukan oleh daerah sendiri," ujarnya.

Jadi, lanjut Asis, soal tarif ini adalah sebuah terobosan yang hebat dan cerdas. Pasalnya, dari sisi bisnis, kebijakan ini patut diapresiasi.

"Itu artinya NTT tidak lagi dinilai bodoh seperti yang dikatakan orang di luar sana," ujarnya.

Asis menambahkan kemajuan dunia dengan segala bentuk persaingannya harus dibaca dan direbut sebagai sebuah peluang bisnis.

"Negara kita kaya akan sumber daya alam, tapi sayangnya harganya sangat murah di mata dunia," pintanya.

Dia meyakini sistem dan kebijakan yang baru ini tidak hanya berdampak pada kemajuan daerah tetapi juga akan dirasakan oleh semua warga Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Saatnya kita mandiri. Saatnya pariwisata kita maju. Saatnya kita rebut pasar dunia, dan saatnya kita menemukan kemerdekaan," tuturnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler