"Atas pengalaman itu, maka pasangan capres SBY–Boediono berupaya merangkul banyak mitra koalisi untuk membangun sistem presidensial yang kuat sehingga kerja pemerintahan itu bisa dinikmati masyarakat dan kondisi politik pun akan lebih stabil," kata Sihar Sitorus, dalam diskusi Dialog Kenegaraan di gedung DPD, Rabu (10/6), bertema “Membaca Hubungan Parlemen dan Presiden Pasca Pilpres 2009”.
Bersama Sihar, juga tampil sebagai pembicara tim kampanye nasional dari pasangan Mega-Prabowo yaitu Ahmad Muzani, tim kampanye nasional JK-Win yaitu Indra Piliang, dan anggopta DPD Ihsan Loulembah, dan pengamat politik Paramadina, Bima Arya Sugiarto.
Apa yang dilakukan pasangan SBY-Beodiono saat ini, lanjut Sihar Sitorus, adalah upaya strategis mengajak semua elemen masyarakat, termasuk sejumlah partai yang mempunyai visi dan misi ke depan agar pembangunan dan hasil pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu bisa berlanjut.
Selain mengarah pada sistem presidensial yang kuat, SBY-Boediono juga secara ketat juga akan memberlakukan asas-asas profesionalisme bagi semua anggota kabinetnya
BACA JUGA: Prabowo-Mahasiswa Teken Kontrak Politik
Karena tanpa profesionalisme itu, yang muncul adalah kepentingan sempit partai atau kelompok mitra koalisi, imbuhnya.Parlemen kata Sihar, juga harus mejalankan fungsi utamanya yakni membuat undang-undang, mengawasi pemerintahan dan menyusun anggaran
Dia mengakui, hubungan parlemen dan pemerintah belakangan ini memang turun naik
BACA JUGA: Din Syamsudin Sayangkan Black Campaign
Namun soal politicking yang dilakukan DPR, perlu untuk diperdebatkanBACA JUGA: Besok, Kampanye Terbuka Dimulai
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibangun Megawati, Diresmikan SBY
Redaktur : Tim Redaksi