Siswa di Bogor Diajak Periksa Fakta Sederhana dalam Kegiatan Literasi Digital

Selasa, 13 Juni 2023 – 02:05 WIB
Pelajar di Kota Bogor diajak untuk memeriksa fakta di media sosial sebagai upaya memberikan literasi digital. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Pelajar di Kota Bogor diajak untuk memeriksa fakta di media sosial sebagai upaya memberikan literasi digital.

Kegiatan ini dilaksanakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Senin (12/6).

BACA JUGA: Mahasiswa IAN Cirebon Kunjungi MPR RI, Indro Utomo Ajak Pelajari Isu Penting Ini

Pengawas SMA Cadisisdik Wilayah II Provinsi Jawa Barat Riza Pertiwi mengatakan membangun hubungan yang baik tanpa ada batas geografi dan budaya di ruang digital memerlukan etika. Dia menyatakan etika mampu membentengi diri agar tidak terjerumus konten negatif.

“Kita harus memahami netiket (tata cara berintegrasi) supaya dapat membentengi diri agar kita tidak terjerumus dengan arus konten negatif, juga kita harus memproduksi dan mendistirbusikan informasi dan memverifikasi pesan dengan standar netiket dan berpartisipasi membangun relasi sosial dengan menerapkan netiket dan berkolaborasi secara aman dan nyaman di platfrom digital,” sebut Riza Pertiwi.

BACA JUGA: Satria Muda Pertamina Dapat Pelajaran Berharga Sebelum IBL 2023 Seri Jakarta

Manajer Ceritasantri.id dan juga Koordinator Media PW Fatayat Nahdatul Yogyakarta Aina Masrurin memberikan tip dalam menghadapi berita palsu, salah satunya yakni melatih sikap skeptis dalam memeriksa berita atau informasi.

“Yang pertama latih sikap skeptis maksudnya adalah dalam memeriksa berita atau informasi kita butuh proses mengembangkan sikap kritis terhadap informasi yang kita terima, teman-teman bisa memeriksa informasi dengan memverifikasi fakta, mencari perspektif dan membedakan opini atau fakta, karena sikap kritis ini adalah kunci pertama ketika kita menerima informasi,” jelas Aina.

BACA JUGA: Pelajar di Dharmasraya Sumbar Tewas Secara Tragis

Content Creator dan juga Key Opinion Leader Tamara Azizah menilai cakap itu berarti bijak dan paham cara menggunakan media digital dengan baik dan benar.

Termasuk perangkatnya, yaitu keras dan lunak, mesin pencarian, dompet digital, juga lokapasar.

“Kesimpulannya kita dapat mencapai kecakapan digital jika kita tahu dan paham ragam dan perangkat lunak yang menyusun lanskap digital, sebelum masuk ke dunia digital kita diharapkan mampu memahami cara penggunaan media digital,” tutup Tamara Azizah.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo. (Tan/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelajar, Lansia & Disabilitas Tak Lagi Gratis Naik Teman Bus, Kemenhub Siapkan Tarif Khusus


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler