Siswa Dilempar Penghapus, Guru Dipolisikan

Jumat, 04 November 2011 – 07:18 WIB

BANYUMAS - Guru tak sabar dan murid berulah bisa berujung pada cerita tak menyenangkanKali ini, tindak kekerasan di dunia pendidikan kembali terjadi

BACA JUGA: Perwira Polisi Kemalingan

Diduga karena kesal, seorang guru melemparkan penghapus kayu kepada muridnya, Mohammad Rifki Alvian (9)
Siswa tersebut tercatat duduk di bangku kelas 3 SD Kristen Kedunguter, Banyumas

BACA JUGA: Curi 10 Unit Motor, Kakak-Adik Ditangkap



Akibatnya, Vian, pangilan akrab korban mengalami luka lecet di pojok mata sebelah kanan dan memar pada bagian bawah mata
Ia kini menjadi trauma dan tidak mau kembali ke sekolah

BACA JUGA: Indehoi di Losmen, Guru Madrasah Digerebek

Sang guru pun dilaporkan ke polisi.

Kejadian ini bermula Rabu (2/11) laluSaat itu Vian yang bersekolah tidak jauh dari rumahnya di jalan Onderan Perumahan Banyumas Regency Kedunguter menerima pelajaran pertama, Bahasa Inggris

Pelajaran tersebut diajar  seorang guru wanita bernama YnSekitar pukul 07.30 Vian bersama dengan tiga orang lainnya bercanda-candaVian berpura-pura menangis, sedangkan teman-temannya tertawa-tawa"Bu guru sempat menegur Vian karena aktif sekali dia bercanda," ungkap ibu korban, Tri Yulia Sari (29) atau yang biasa dipanggil Ica.

Tiba-tiba, korban yang duduk di bangku nomor dua dari depan meja guru dilempar menggunakan penghapus papan tulisDisaksikan 18 teman lainnya, penghapus tersebut langsung kena di pojok mata sebelah kanannyaSehingga membuat daerah matanya merah dan bagian bawah mata lebamKarena kesakitan, Vian menangis"Nangis, tapi sama bu guru dikasih minyak kayu putih," kata Vian

Ibu korban, Ica baru mengetahui kejadian tersebut setelah pulang kerja sekitar pukul 17.00Ia merasa kaget melihat di sekitar mata Vian lebam dan ada luka kecil disebelah pojoknyaAwalnya vian tidak mengakuiNamun setelah didesak dengan ancaman akan menanyakan langsung ke sekolah vian akhirnya mau buka mulut"Tadinya dia bilang karena jatuh, lalu saya ancam akan tanya ke sekolah, dia akhirnya bicara jika habis dilempar penghapus oleh bu guru," jelas Ica

Tidak puas dengan jawaban anaknya, Rabu malam, Ica langsung pergi kerumah beberapa teman Vian yang dekat dengannyaSemuanya menyatakan jika Vian baru saja dilempar menggunakan penghapus oleh bu guru karena bercanda

Ica langsung membawa anak pertamanya tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas untuk dilakukan visum"Saya cepet-cepet visum, dikiranya nanti saya bohongIni sebagai bukti saja," kata ibu dua anak iniPasalnya jika dia menunda sampai ke hari berikutnya, bisa saja lebam tersebut sudah hilang

Setelah kejadian pelemparan, ternyata korban tidak dibawa pulang ke rumahnya oleh gurunya tersebut ataupun dari pihak sekolahIa diharuskan tetap mengikuti pelajaran sampai selesai sekitar pukul 12.00Bahkan wali muridnya, yang juga sempat merawatnya setelah jam berikutnya pun tidak membawanya pulang kerumah"Rumah saya kan dekat, kenapa tidak dibawa pulang saja, atau di bawa ke rumah sakit, malah suruh ikut pelajaran terus sampai pulang," kata kakek korban, Sutardi (57).

Hal tersebutlah yang membuat keluarga korban sangat geramPasalnya, menurut keluarga korban tidak ada pertangungjawaban dari pihak sekolah atas kejadian tersebutBahkan pihak sekolah acuh tak acuh dengan kejadian tersebut"Belum ada yang minta maaf dan datang untuk menjenguk Vian ke rumah," lanjutnya

Padahal, keluarganya telah datang dan meminta penjelasan dari pihak kepala sekolah, dan wali kelas tidak puas dengan jawaban pihak sekolah, ia meminta penjelasan dari guru berangkutanNamun saat akan meminta penjelasan dari guru yang bersangkutan ternyata bu guru tidak datang karena sedang izin

Karena itu, pihaknya melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisianHal ini dilakukan agar ada petangungjawaban dari pihak sekolah dan dari pihak guru kepada anaknya tersebut"Jika ada itikad baik dari pihak sana maka saya bisa memaafkanTapi tergantung nanti seperti apa," tambahnyaLanjutnya, jika nanti tidak berkenan dihati keluarga tersebut, maka kasus tersebut akan tetap dilanjutkan sampai meja hijau

Sementara Kepala Sekolah SD tersebut, Yakub, terlihat  acuh dengan kejadian tersebutSaat disambangi Radarmas ke sekolahnya, dia menyatakan tidak tahu menahu soal kejadian tersebut"Saya tidak tahu, tanyakan langsung kepada Bu guru yang bersangkutan," ucapnyaIa menjelaskan jika Bu Yn bukanlah guru tetap di sekolah tersebutPasalnya Bu Yn yang seorang PNS tersebut hanya sebagai guru yang diperbantukan disana

"Ia hanya mengajar setiap hari Rabu, Kamis dan Jum'at, untuk seluruh kelasDengan mata pelajaran Bahasa Inggris," katanyaSedangkan Bu Yn ketika akan dikonfirmasi ke rumahnya dia sedang berada di luar kota hingga Radarmas belum bisa memperoleh konfirmasi dari guru tersebut(ale/dis)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituduh Selingkuh, Suami Gantung Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler