Siswa SD di Bogor Diajak Mengenal Literasi Digital Sejak Dini

Rabu, 05 April 2023 – 02:38 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi memberikan edukasi di 153 Sekolah Dasar di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (4/4). Foto: Tangkapan layar kegiatan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) di Zoom

jpnn.com, BOGOR - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi memberikan edukasi di 153 Sekolah Dasar di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (4/4).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada 2024.

BACA JUGA: Perhutani Sabet 4 Penghargaan di Digital Technology & Innovation Awards 2023

Ini lantaran menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada 2021, indeks Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5.

Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.

BACA JUGA: Amartha Melakukan Digitalisasi Desa lewat Program AmarthaOne di Jateng

Selain itu berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada Februari 2022 atau bertambah 2,1 juta dari tahun sebelumnya.

Itu merupakan 73,7 persen dari total populasi Indonesia, dengan persentase pengguna internet melalui ponsel mencapai 94,1 persen.

BACA JUGA: Wamendag Jerry Bicara Digitalisasi dan Keamanan Siber di WEF Jenewa

Edukasi ini bertema “Mengenal Literasi Digital Sejak Dini."

Di mana kegiatan secara nonton bareng (nobar) dengan total peserta 19.367 siswa itu menyuguhkan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital.

Yaitu kecakapan, etika, budaya digital, dan keamanan digital.

Dalam kegiatan tersebut, tampil sebagai narasumber pertama yakni Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Bogor Rudi Suryanto yang membawakan materi terkait etika digital.

Menurutnya dalam ruang lingkup digital terjadi interaksi dan komunikasi dengan berbagai perbedaan kultural, serta berkolaborasi dengan orang lain, sehingga segala aktivitas yang dilakukan di ruang lingkup digital sangat memerlukan etika.

“Internet ini adalah anugerah yang diberikan kepada kita, tetapi juga bisa menjadi bencana jika kita tidak menggunakannya dengan baik, maka dari itu etika hadir sebagai seorang bijak. Mari kita rayakan teknologi, kita hormati ilmu pengetahuan, kita dukung semua bentuk kemajuan, tetapi semua harus demi mengangkat derajat manusia. Etika ada karena kita adalah manusia,” kata dia.

Narasumber kedua, Manajer Ceritasantri.id Aina Masrurin berbicara terkait keamanan digital.

Dia menjelaskan jika dalam menggunakan gawai harus mengamankan data yang bersifat pribadi.

Selain itu, dia menjelaskan terkait mitigasi resiko kejahatan siber bagi anak, yakni mencegah kejahatan siber dengan mengaktifkan komunikasi dengan orang tua, seperti menghidupkan fitur child protection, memahami etika, serta lebih banyak beraktivitas luring.

“Tidak ada yang aman 100 persen di dunia digital, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi risikonya sedapat mungkin, sedikit ribet, tetapi itu bisa membuat kita lebih aman di dunia digital dan selalu berpikir kritis, tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet,” jelasnya.

Sedangkan pemateri terakhir, Heni Hansayani Lestari yang merupakan seorang Content Creator. Dia membawakan materi kecakapan digital.

Dia mengajak untuk melawan kabar bohong di dunia digital. Menurutnya, jika melihat berita yang mungkin itu tidak benar, agar terlebih dahulu menelaahnya dan tidak langsung percaya. Selain itu juga jangan asal menyebarnya.

Heni juga meminta untuk mengapresiasi konten-konten yang bersifat positif dan tidak memberi ruang kepada konten negatif.

“Kita diharapkan mampu menyeleksi dan memverifikasi informasi yang didapatkan serta menggunakannya untuk kebaikan diri dan sesama,” pesannya.

Di akhir sesi webinar, para peserta diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber.

Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Indry Wijaya.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo.(Tan/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Salesforce & Nokentech Bakal Beri Pelatihan Keterampilan Digital kepada 100 Ribu Pelajar


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler