Siswa SD di Lombok Timur Hilang Terseret Arus Air Jaringan Irigasi

Senin, 16 Desember 2024 – 20:11 WIB
Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian terhadap korban yang hilang terseret arus air irigasi, di Selong, Lombok Timur, NTB, Senin (16/12/2024), ANTARA/HO-Humas Polres Lombok Timur.

jpnn.com - MATARAM - Seorang siswa SD berinisial AAZ (7), warga Desa Danerase, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, hilang terseret arus air jaringan irigasi saat bermain mandi hujan pada Senin (16/12) sore.

Korban masih belum ditemukan hingga Senin malam, sehingga pencarian akan dilanjutkan besok hari (17/12).

BACA JUGA: Wisatawan Hilang Terseret Ombak Pantai Tulungagung Ditemukan Sudah Meninggal Dunia

"Karena korban tak ditemukan hari ini, pencarian akan dilanjutkan besok (Selasa)," kata Kapolsek Keruak, Polres Lombok Timur, Iptu Mastar di Selong, Senin (16/12).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelum kejadian korban sempat meminta izin kepada bibinya untuk pergi bermain hujan.

BACA JUGA: Bocah Tewas Terseret Arus ke Dalam Drainase Tertutup Beton, Begini Kejadiannya

Namun, beberapa lama kemudian, pihak keluarga mendapat laporan bahwa AAZ hanyut terseret air di aliran irigasi yang tak jauh dari rumahnya.

Mendengar laporan tersebut, ibu korban berteriak meminta pertolongan, sehingga keluarga AAZ bersama warga mendatangi tempat kejadian perkara ( TKP) untuk melakukan pencarian, termasuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

BACA JUGA: Warga yang Hilang Terseret Arus di Pantai Waigete Ditemukan Meninggal

Anggota Polsek Keruak yang mendapat laporan tersebut langsung berkoordinasi dengan Tim SAR, dan turun ke TKP melakukan pencarian dengan menyusuri aliran irigasi itu.

Proses pencarian telah dilakukan bersama pihak keluarga, Polri, TNI termasuk tim SAR.

"Namun, korban belum ditemukan hingga malam ini. Karena terkendala malam, proses pencarian akan dilakukan besok," katanya.

Dia menjelaskan terkait penyebab korban jatuh ke irigasi dan terseret air sungai masih dalam penyelidikan. 

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat yang disertai angin kencang yang dapat menimbulkan potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang di wilayah Provinsi NTB selama tiga hari ke depan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler