Siswa Tawuran, Bupati Cabut Izin Enam Sekolah

Selasa, 18 Februari 2014 – 03:50 WIB

jpnn.com - PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mencabut izin penerimaan siswa baru enam sekolah di wilayahnya. Keputusan yang tertuang dalam Keputusan Bupati Purwakarta nomor 421.5/Kep-297-Disdikpora/2014 ini diambil setelah adanya laporan siswa sekolah bersangkutan sering terlibat tawuran. 

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Purwakarta Andrie Chaerul memastikan keputusan tersebut sudah final. 

BACA JUGA: Nasib Guru Honorer Bakal Lebih Baik jika Diurus Pusat

Keenam sekolah dimaksud diantaranya SMK Yayasan Pendidikan dan Kejuruan (YPK), SMK Yayasan Pendidikan Bangsa (YPB), SMK Teknik Industri (Tekind), SMK Prabu Sakti 1 dan 2, dan SMK Bina Taruna (Bintar). Melalui keputusan ini, per Juni tahun ini (2014, red) tidak ada lagi penerimaan siswa baru di sekolah tersebut.

"SK-nya sudah ditandatangani Bupati," ujar Andrie kepada Pasundan Ekspres, Senin (17/2).

BACA JUGA: Irjen Kemendikbud: Guru Honorer Gagal CPNS Jangan Langsung di-PHK

Ia pun menghimbau agar tidak ada penerimaan siswa baru pada tahun ajaran ini. Kalau pun masih ada yang membuka pendaftaran siswa baru, maka sekolah dimaksud dinyatakan melanggar dan siswanya tidak akan diakui.

"Tahun ajaran 2014-2015 berarti bulan Juni, tidak diperbolehkan menerima siswa baru. Kalau masih ada yang menerima melanggar, tidak akan diakui. Sudah final, tapi bisa berubah kalau tahun ini tidak ada lagi tawuran, sampai hari ini sudah final," jelasnya.

BACA JUGA: Guru Honorer K2 Di-PHK, Sekolah Kekurangan Guru

Jika pun nantinya akan ada langkah hukum yang akan ditempuh sekolah, menurutnya, itu hak sekolah. Sehingga upaya hukum tidak menjadikan keputusan bupati ini tidak berjalan.

"Itu hak mereka untuk melakukan upaya pembelaan," ulasnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi salah seorang Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), pihaknya akan berencana melakukan gugatan. Pasalnya mereka mengaku belum menerima langsung Kepbup soal pencabutan izin penerimaan siswa baru.

"Saya belum tahu SK-nya seperti apa. Kita juga belum baca bentuknya seperti apa. Jelas dong kita akan PTUN-kan," pungkas salah seorang Kepala SMK yang enggan disebut namanya. (sei/din)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seleksi Masuk SMP Berdasarkan Rapor dan Hasil US


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler