JAKARTA - Pelaksanan Ujian Nasional (Unas) tingkat SMA dan sederajat mulai dilaksanakan hari ini (18/4)Sayangnya, Panitia Pusat Unas 2011 mendapatkan informasi jika unas tidak bisa dilakukan serentak
BACA JUGA: Angka 4 jadi Bukti DKI Jakarta Objektif
Informasi terbaru, sebagian daerah di Nusa Tengga Timur belum bisa menggelar unas hari iniPria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendiknas itu menjelaskan, kendala di NTT adalah terjadinya banjir
BACA JUGA: Unas Dinilai Hambat Pendidikan Berkualitas
Dia menjelaskan, laporan terbaru menyebutkan ada beberapa sekolah yang kebanjiranDia menjelaskan, panitia pusat sudah memutuskan jika seluruh sekolah yang tidak bisa menggelar unas hari ini, bakal dimasukkan pada Unas susulan
BACA JUGA: Diknas DKI Sebarkan Soal Unas ke Rayon
Jadwal Unas susulan SMA digelar 25- 28 AprilSedangkan untuk SMK, 25-27 April"Saya tidak hafal jumlah (peserta unas di NTT, Red) pastinyaYang jelas sudah dimasukkan pada gelombang susulan," papar Masnyur.Apakah ada daerah lain yang tidak melaksanakan unas hari ini? Mansyur menjelaskan seluruh provinsi kecuali NTT sudah berkomitmen untuk menggelar Unas 2011 tepat waktu"Kecuali jika ada peserta yang kecelakaan atau lainnya," tandasnyaDengan komitmen tersebut, dia berharap pelaksanaan unas bisa berjalan serentak.
Selain itu, dia juga memastikan pelaksanaan unas di kawasan yang baru dilanda bencana tidak mengalami hambatanDua kawasan yang mendapat pantauan panitia pusat adalah di Mentawai dan kawasan Gunung MerapiMasnyur menjelaskan, meskipun di dua kawasan itu banyak sekolah yang hancur, tetapi unas bisa dijalankan tepat waktu.
Di Mentawai, lanjut Mansyur, panitia lokal sudah mengklarifikasi kesiapan masing-masing sekolahMeskipun, ada beberapa peserta yang terpaksa mengerjakan di kantor-kantor pemerintahanSeperti di kecamatan atau balai desa.
Kondisi serupa juga bakal ditemui di kawasan lereng Gunung MerapiKawasan yang baru saja disapu awan panas dan lahar dingin itu, kehilangan beberapa gedung sekolah"Kondisinya samaKita perbolehkan ujian di kantor kecamatan dan balai desa," terang Mansyur.
Meskipun digelar dalam kondisi tidak normal, Mansyur menjelaskan pelaksanaan unas di kawasan bekas bencana tetap mendapat pengawasan ketatTidak ada dispensasi untuk melonggarkan pengawasanPanitia pusat unas berkomitmen untuk menjalankan unas seobjektif mungkin.
Sebelumnya, Mendiknas Mohammad Nuh mengatakan, pihaknya memutuskan kebijakan tertentu untuk peserta unas di kawasan bekas bencanaDi antaranya adalah persaratan administratif tentang pelaporan hasil ujian sekolah
Nuh menjelaskan, bisa jadi banyak rapor peserta didik yang ludes disapu bencanaSebagai gantinya, pihak sekolah boleh mengeluarkan surat keterangan hasil ujian sekolah pengganti raporSyaratnya adalah, rapor yang hilang benar-benar disebabkan oleh bencana alam.
Sementara untuk standar kesulitan dan penjagaan unas, Nuh menggaransi tidak mengistimewakan peserta unas di kawasan yang baru tertimpa bencanaDia menyebutkan, strandar kesulitan seluruh peserta unas samaBaik itu siswa di kawasan normal, maupun peserta di kawasan yang baru terkena bencana.
Sementara itu, menjelang pelaksanaan unas, masih ada kelompok yang menolak pelaksanaan ujian yang menjadi salah satu penentu kelulusan tersebutBertempat di markas Indonesia Corruption Watch (ICW), beberapa organisasi guru dan LSM pendidikan kemarin (17/4) mengeluarkan pernyataan menolak unasMereka menyebut unas menghambat terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan.
Ketua Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ) Retno Listyarti menjelaskan, dengan adanya unas, semakin mencemaskan kejujuran para kepala sekolah, guru, dan muridBuktinya, kecamasan terhadap kejujuran tiga unsur pendidikan tersebut adalah, Kemendiknas melibatkan personel polisi untuk mengamankan unas"Selain itu juga pejabat tinggi daerah dan pimpinan dinas pendidikan diwajibkan menandatangani pakta kejujuran," tandas Retno.
Menurut Retno, saat ini, hasil unas masih dijadikan sebagai tolak ukur reputasi sekolahSemakin besar tingkat kelulusan, reputasi sekolah naikSebaliknya, jika banyak siswa yang tidak lulus, reputasi sekolah anjlokLalu, reputasi tersebut dijadikan sebagai bahan kampanye untuk menarik siswa baru(wan/nw)
Ujian Nasional 2011
Tingkat SMA-SMK dan sederajat
1Ujian Utama : 18 April - 28 April (SMA)
2Ujian Susulan : 25 April - 28 April (SMA)
3Ujian Utama : 18 April - 20 April (SMK)
4Ujian Susulan : 25 April - 27 April (SMK)
5Pemindaian hasil ujian SMA dan SMK : 3 Mei
6Skoring hasil ujian SMA dan SMK : 3 Mei - 9 Mei
7Pengumuman Hasil Ujian SMA dan SMK : 16 Mei
Keterangan:
- Peserta Unas 2011 SMA dan SMA : 2.442.599 siswa di 25.656 sekolah
Sumber: Panitia Pusat Unas 2011
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bebani Anak Didik, Kak Seto Sorot Kurikulum
Redaktur : Tim Redaksi