PADANG--Meski Walikota Padang Fauzi Bahar sudah berkali-kali mengingatkan agar para siswa tidak percaya dengan kunci jawaban yang beredar lewat SMS, namun tetap saja para siswa memercayainyaSejumlah siswa SMP di Kota Padang mengaku mendapatkan SMS beris kunci jabawan, yang diyakini memang kunci jawaban itu asli
BACA JUGA: Posko Stres Segera Diaktifkan
Pengakuan Dika, siswa SMPN di Kota Padang, mengaku mendapatkan kunci jawaban UN mata pelajaran Bahasa Indonesia kemarin dari temannya via SMS
BACA JUGA: Pencetakan Materi UN Ditinjau Ulang
Dia juga sempat mendiskusikan SMS tersebut dengan teman-temannyaBACA JUGA: Pemerintah Tidak Abaikan Kecurangan UN
Ketika dicocokkan dengan soal dan jawaban yang kami buat, banyak benarnyaPerkiraan saya, sekitar 70 persen kunci itu benar," kata Albert menimpaliSaat ujian, ternyata Albert sempat menggunakan kunci jawaban itu untuk melihat sejauh mana kunci tersebut benarMenanggapi hal itu, Wali Kota Padang Fauzi Bahar mengatakan, pihaknya sudah mewanti-wanti agar tak ada yang percaya dengan SMS dari pihak tak bertanggung jawab ituSebab, hal itu akan membahayakan siswa sendiriDijelaskan, jika misalnya kunci yang beredar untuk soal kelompok A, sementara anak yang mendapatkan SMS mengerjakan soal kelompok B, "tentu nilai mereka akan hancur." Fauzi sendiri kemarin meninjau pelaksanaan UN di SMPN 12 dan SMPN 25.
Lain lagi sikap Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Bambang SutrisnoDia membantah kemungkinan kunci jawaban tersebut benarBaginya, kunci jawaban benar, jika semua jawaban yang diberikan memang benar"Kalau hanya 30 dari 50 soal yang benar, itu bukan kunci jawaban namanya," tegas Bambang.
Dia menganalisis, beredarnya kunci jawaban tersebut mungkin saja terjadi, dan pelakunya kemungkinan besar adalah orang yang sudah mempelajarai kisi-kisi UN, yang mudah diperoleh dari internet"Tinggal mereka coba-coba saja soal yang sesuai, lalu mereka berikan kuncinya kepada anak-anak," kata BambangBambang tetap yakin kemungkinan kunci jawaban beredar itu tak adaSebab pengamanan UN ditunjang dari berbagai liniBaik dari kepolisian, tim independen, maupun Dinas Pendidikan sendiri.
Sedang Koordinator Tim Pemantau Independen (TPI) Kota Padang Ganefri, mengatakan, kemungkinan lain yang bisa saja terjadi saat UN, adalah kompromi guru-guru, untuk menjawab soal sebelum UN, lalu membagikannya saat UN kepada siswaSebab, kebanyakan guru pasti menginginkan siswanya lulus semuaNamun sejauh ini, TPI belum menemukan hal serupa itu. Soal adanya kemungkinan guru melakukan kompromi membantu siswa, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Bambang Sutrisno menyebutkan, hal itu belum ada terjadi di Kota Padang
Menurut Ganefri yang juga Sekjen ILUNI UNP ini, belum ada temuan adanya penyimpangan untuk UN tahun iniHanya saja, kekurangan soal yang sempat terjadi di beberapa sekolah, namun bias teratasi dengan meminta bantuan soal cadangan dari sekolah terdekatSelain itu, ada juga pemberian soal yang salah, ini terjadi pada salah satu SMK di Kota PadangSiswa yang harusnya menjawab soal untuk teknik beton, malah diberikan soal pembangunan dengan teknik kayu(lia/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendiknas Sidak UN di SMPN 19 Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi