Siswi SD Disetubuhi Ayah di Samping Ibunya

Rabu, 25 Juni 2014 – 09:49 WIB

jpnn.com - SIBOLGA - Tega nian perbuatan Has (29) ini. Dia tega menyetubuhi putri tirinya, sebut saja Bunga (7). Perbuatan itu dilakukan tepat di samping ibu korban Y br T (27).

Y br T begitu kaget mengetahui kalau Bunga, anak keduanya menjadi korban kebejatan suami yang baru dua tahun menikahinya. Y br T sendiri sebelumnya menjanda karena ditinggal mati suaminya.

BACA JUGA: Todongkan Pistol ke Mantan Pacar, Tentara Palsu Dibekuk

Ironisnya, kejadian tersebut sudah 4 kali dilakukan pada malam hari di atas tempat tidur, tepat di sampingnya, saat ia tertidur lelap.

Tak senang dengan perlakukan suaminya, Y br T akhirnya memutuskan untuk minggat dari rumah dengan membawa korban mengungsi ke rumah salah satu temannya dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.

BACA JUGA: Usai Nobar, Tewas Diparang

Ditemui di salah satu rumah keluarganya, Y br T yang saat itu sedang memangku korban, dengan sedih menceritakan kejadian yang menimpa buah hatinya tersebut. Ia menyesalkan perlakuan suami keduanya, yang sebelumnya ia percaya akan menggantikan suaminya yang sudah meninggal sekitar 4,5 tahun lalu dan menjadi ayah bagi 2 anaknya.

“Sebenarnya saya sedih bila mengingat kejadian itu. Aku nikah, demi anak-anakku. Kupercaya dia menjadi ayah dari kedua anakku, ternyata beginilah yang dia perbuat terhadap anakku,” ungkapnya sedih, Selasa (24/6).

BACA JUGA: Siswa Tewas, 21 Senior jadi Tersangka

Dijelaskan wanita yang sedang mengandung anak dari suami keduanya itu, sekitar sebulan lalu, awalnya ia melihat ada sesuatu yang ganjil pada korban. Di mana, korban yang masih bocah dengan postur tubuh kurus, tapi dadanya sudah besar.  "Berulang kali kucoba menanyai, tetap dia gak mau ngaku sama aku,” kata Y br T.

Sehari kemudian, ia mencoba menitipkan korban ke rumah salah satu keluarganya untuk mengorek informasi darinya. Namun, rencana tersebut sia-sia, korban tetap bertahan merahasiakannya dari semua orang terdekatnya.

“Sudah kucoba menitipkannya ke rumah adikku. Maksudku, biar orang itu yang menanya dia (korban). Tapi gak juga mau terus terang. Gak mau dikasih tahu kenapa bisa begitu,” tukasnya.

Beberapa hari kemudian, ia memanggil ibunya yang tinggal di Nias untuk datang ke Sibolga. Warga Kecamatan Sibolga Kota tersebut kemudian menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Kemudian ia menyuruh ibunya membawa korban ikut dengannya ke Nias dan memintanya untuk mencari tahu penyebabnya.

"Terpaksa kupanggil ibuku dari Nias dan menyuruhnya membawa anakku ke Nias," ucapnya.

Seminggu sudah korban berada di Nias bersama neneknya. Menurut laporan ibunya kepada Y br T, korban belum juga mau bicara. Baru dua minggu berikutnya, korban menceritakan kejadian yang menimpanya kepada M (16) adik kandung Y br T yang tidur sekamar dengan korban.

“Seminggu dia (korban) di sana, tetap gak mau cerita. Dua minggu kemudian dia baru mau bicara dan berterus terang kepada tantenya,” bebernya.

Kepada tantenya, korban menceritakan kejadian yang sebenarnya. Bahwa yang melakukan itu adalah ayah tirinya sendiri. Dan korban tidak melaporkannya kepada ibunya karena takut ayah tirinya tersebut memukuli ibunya seperti yang biasa ia lihat sehari-hari.

“Tantenya bilang, ceritakanlah cuma kita berduanya di sini, gak ada siapa-siapa. Lalu korban bilang, tapi jangan bilang sama siapa-siapa ya. Korban juga mengaku kalau papinya sudah menyetubuhinya. Saat ditanya tantenya kenapa gak cerita sama maminya, katanya takut nanti papi memukul mami. Memang dia sudah sering melihat aku dipukuli,” akunya.

Kemudian, pada Minggu (22/6) sekira pukul 11.00 WIB, tante melaporkan informasi yang ia dapatkan kepada ibunya. Lalu, ibunya melaporkannya ke Y br T melalui telepon.

Saat itu, Y br T yang baru pulang jualan sate di salah satu kedai kopi di Sibolga, sontak terkejut mendengar laporan tersebut. Pelaku yang saat itu sedang berada di teras merapikan gerobak jualannya, sekilas mendengar perbincangan keduanya melalui HP dan langsung menghampiri dan memperjelas apa yang barusaja ia dengar.

Merasa tak nyaman dengan kondisi di sana, malam itu dia membawa korban minggat ke rumah salah satu temannya sebelum kemudian melaporkannya Senin (23/6) k epihak berwajib.

Sementara korban yang saat itu berada di pangkuan ibunya dengan lugunya menceritakan kejadian yang dialaminya. Dan sudah 4 kali katanya ia diperlakukan demikian oleh ayah tirinya, hingga ia harus menahan sakit saat buang air kecil. (ts)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Preman Terminal Mulai Berkeliaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler