jpnn.com, SIANTAR - Nadia, 17, seorang siswi Kelas XII SMA di Siantar, Sumut, yang menjadi korban penculikan sekaligus perampokan, akhirnya ditemukan sekira pukul 07.00 WIB Kamis (19/10) kemarin.
Tragisnya, saat ditemukan warga kondisi Nadia, bersimbah darah akibat luka-luka di sekujur tubuhnya. Tidak itu saja, seluruh perhiasan korban juga dirampas pelaku.
BACA JUGA: Lihat, 2 Perampok Driver Grab di Tol Belmera Itu Perempuan
Selanjutnya menelantarkan korban di sekitar Tanjung Pinggir Jalan Rondahaim Purba, Kelurahan Pondok Sayur, Siantar Martoba, Siantar, Sumut.
Beruntung, saat itu korban masih dalam keadaan sadar. Dan Setelah ditanyai warga, korban mengaku tinggal di Jalan Tanah Jawa, Kelurahan Melayu, Siantar Utara. Selanjutnya, warga menghubungi keluarga korban.
BACA JUGA: Balita Korban Tersiram Misop Itu Akhirnya Meninggal Dunia
Akhirnya korban pun dibawa ke Rumah Sakit Horas Insani untuk mendapat perawatan medis. Sementara ibu korban membuat laporan ke kantor Kepolisian.
Setelah beberapa jam dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) korban yang wajahnya dipenuhi luka lebam ini dibawa ke ruang inap. Ayah korban terlihat duduk di pinggiran tempat korban berbaring.
BACA JUGA: Dua Satpam Melawan, Empat Perampok Kabur Ketakutan
Iwel, kakak korban yang ditemui di depan ruang inap tempat korban menceritakan awal kronologis kejadian yang menimpa adiknya ini.
Dari keterangan salah seorang teman korban kepada keluarga, pada Rabu (18/10), saat korban masih les sore di sekolah, korban dihubungi seorang pria berinisial DS.
Dari pembicaraan mereka di telepon, DS mengatakan kepada korban untuk segera mengambil paket titipan barang. Syaratnya, korban seorang diri dan tidak mengajak teman.
Namun saat itu korban menolak untuk pergi seorang diri. Dia mengatakan akan mengajak seorang temannya yang juga satu kelas dengannya. Permintaan itu pun disetujui DS.
Ditemani seorang temannya, korban pun akhirnya menemui DS di depan Alfamart Jalan Cokro, Kelurahan Baru, Siantar Utara. Saat bertemu, DS meminta untuk membonceng korban, sementara temannya naik sepeda motor sendiri.
Ketiganya pun bergerak ke tempat yang dikatakan DS. Bukannya jalan seiringan, saat berada di persimpangan lampu merah Jalan Tangki, persis di seberang Mapolsek Siantar Utara DS memacu sepedamotor korban dan meninggalkan teman sekelas korban itu.
“DS sengaja meninggalkan kawan adikku. Pisah di situ mereka,” tuturnya.
Teman korban itu pun menghubungi handphone korban. Dari seberang telepon, korban mengaku dibawa kabur DS. Dia juga tidak mengetahui daerah tersebut.
“Aku nggak tau di mana ini. Uda jauh kali kayaknya aku,” Iwel menirukan perkataan korban.
Singkat cerita, pada malam harinya pihak keluarga berusaha mencari keberadaan korban.
Hampir seluruh daerah yang ada di Kota Pematangsiantar mereka masuki, namun hasilnya nihil.
Dari keterangan teman sekelas korban yang juga ikut menemui DS, pihak keluarga pun berusaha menghubungi DS.
Awalnya DS mengaku tidak mengetahui keberadaan korban, dia berdalih saat itu sedang berada di kampung sang istri.
Setelah didesak, DS akhirnya mengaku. Pria pengangguran itu mengatakan bahwa dia telah membunuh korban.
Awalnya dia mengaku membuang jenazah korban ke daerah Tanjung Pinggir.
Pihak keluarga beserta tetangga langsung berpencar mencari keberadaan korban. Sampai yang terakhir, mereka mendapat kabar dari salah seorang warga.
Kondisi awal korban saat ditemukan warga cukup tragis. Tangan korban diikat dengan menggunakan jilbab korban ke belakang badannya. Sekujur wajahnya dipenuhi luka lebam dan luka sayatan.
Bukan hanya itu saja, di sekitar pelipis mata berlubang yang menurut pengakuan korban, wajahnya telah diinjak injak DS.
“Parah kali kondisinya saat ditemukan warga itu. Pelipis matanya ini berlubang. Itu karena di injak sama DS,” ungkapnya.
“Kak DS kak, DS. Diinjak-injaknya aku kak. Mau dimatikan aku,” sambung Iwel meniru pembicaraan adiknya itu.
Selain sekujur tubuhnya mengalami luka akibat perbuatan DS, harta benda korban juga raib dilarikan pria beristri itu.
Iwel menjabarkan satu persatu harta benda yang dibawa kabur oleh DS.
“Sepeda motor Vario warna merah BK 6311 WAB, cincin, anting sama kalungnya,” terang Iwel.
Kapolsek Siantar Martoba AKP David Sinaga ketika dikonfirmasi mengatakan, bersama Sat Reskrim Polres Siantar, pihaknya saat itu telah melakukan pengejaran terhadap DS.
“Sekarang sudah ditangani Reskrim, masih dalam lidik,” kata Davis singkat. (cr-03/ms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Kantongi Ciri-ciri Penyekap Keluarga Bidan
Redaktur & Reporter : Budi