Siswi SMA Ngaku Disekap di Kamar Hotel Selama 6 Hari

Jumat, 27 Februari 2015 – 10:02 WIB

jpnn.com - PONTIANAK – Seorang siswi SMA di Pontianak menghilang selama enam hari. Melalui telepon, ia menghubungi orangtuanya mengaku disekap di sebuah kamar hotel di Jalan Imam Bonjol, Kamis (26/2).

Menerima informasi anaknya disekap, ayah korban meminta bantuan kepada anggota Polsek Pontianak Selatan. Polisi kemudian menurunkan tim untuk membebaskan korban yang, menurut pengakuannya, berada di kamar hotel. Namun di kamar hotel itu, korban sedang berdua dengan seorang perempuan tanpa ada tanda-tanda penyekapan.

BACA JUGA: Kasus Korupsi Genset Seret Wanita Cantik Ini ke Lapas Pondokbambu

Korban menghubungi orangtuanya untuk meminta membayarkan sewa kamar hotel. Polisi kemudian membawa korban bersama teman perempuannya ke Mapolsek Pontianak Selatan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolsek Pontianak Selatan Kompol Dudung Setyawan mengatakan jika melihat kronologis, anak yang masih berusia 17 tahun tersebut bukanlah disekap, tetapi dugaannya menjadi korban perdagangan orang.

BACA JUGA: Jadi Wagub Banten? Ini Kata Menantu Ratu Atut

“Masih didalami, yang bersangkutan masih dimintai keterangan, apakah korban prostitusi atau lainnya belum diketahui pasti. Yang jelas, perempuan lain yang ada di dalam kamar bersamanya sudah diamankan untuk dimintai keterangan,” katanya.

Dugaan penyekapan tersebut, lanjut Dudung, diketahui berawal dari laporan kehilangan yang dibuat oleh orangtuanya di Polresta Pontianak. Namun, sekitar pukul 11.00, orang tua yang bersangkutan datang Pos Pengamanan Liong di Pasar Flamboyan dan meminta bantuan untuk membebaskan anaknya di dalam kamar hotel.

BACA JUGA: Terima Dua Kali SMS, Guru SMA Diancam Teror Bom

“Yang jelas untuk dugaan apakah anak tersebut korban prostitusi silakan langsung ke Polresta Pontianak karena sudah dilimpahkan ke unit PPA Sat Reskrim,” ucapnya.

Teman perempuan korban mengaku menemukan anak di bawah umur tersebut di hotel sedang bersenang-senang dengan sejumlah temannya. Tetapi setelah pesta selesai, yang bersangkutan tidak berani pulang, dengan alasan akan menyelesaikan masalah.

“Saya kasihan, jadi saya tawarkan untuk tidur di kamar. Kebetulan saya ada sewa kamar di hotel itu,” katanya.

Selama enam hari berada di hotel, lanjut dia, korban tetap tidak mau pulang, meski sudah disuruh.

“Dia tidak mau pulang, karena motornya digadaikan oleh temannya. Kalau dituduh menjual dia, tidak benar. Malah saya yang bantu, bahkan membelikannya baju, mulai dari baju luar sampai dalam,” kesalnya.

Orangtua korban mengatakan anaknya indekos di wilayah Kota Baru. Namun, dua pekan terakhir, sulit dihubungi. Ketika ditelepon, malah mengaku disekap.

“Sudah cari di mana-mana sampai minta bantu paranormal. Tadi malam dia telepon saya, bilang disekap di hotel,” katanya.

Dari komunikasi kemarin malam, dia menambahkan anaknya tersebut mengaku tidak bisa pulang, lantaran disekap dan sepeda motor miliknya digadaikan oleh temannya.

“Anak saya bilang, dia dibawa orang ke hotel. Siapa orangnya saya pun tidak tahu, karena saat ini orang yang dituduh sudah tidak ada,” tuturnya.(adg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngaku Tentara, Pria Beristri Dua Tipu Calon Mertua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler