Siswi SMK Sebulan tak Pulang, Eh...Bersama Pacar di Kos

Rabu, 22 Maret 2017 – 08:02 WIB
Kasat Reskrim AKBP Shinto Silitonga (kiri) bersama Tim Anti Bandit mengamankan Joko Suparmantu yang membawa kabur dan mencabuli BYA berulangkali di Palangka Raya. Foto: YUAN ABADI/RADAR SURABAYA/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Seorang siswi sebuah SMK di kawasan Tambaksari, Surabaya, inisial BYA, 17, akhirnya ditemukan setelah dilaporkan hilang selama hampir sebulan oleh kedua orang tuanya.

Remaja yang tinggal di Jalan Kemlaten ini berhasil ditemukan oleh Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya di sebuah rumah kos di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).

BACA JUGA: Gubernur Siapkan 500 Ribu Hektare untuk Ibu Kota Negara

Ternyata, BYA kabur dengan kekasihnya, Joko Suparmantu, 29, warga Jalan Cilik Riwut, Palangkaraya.

Ironinya saat dalam pelarian itu, korban sudah puluhan kali melakukan “hubungan terlarang”.

BACA JUGA: Pesan Akademisi terkait Rencana Pindah Ibu Kota

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Shinto Silitonga menjelaskan bahwa penemuan korban sekaligus penangkapan tersangka bermula saat pihaknya mendapatkan laporan kehilangan anak dari orangtua korban.

BYA diketahui menghilang dan tidak pulang ke rumah pada awal Februari lalu.

BACA JUGA: Jokowi…Siapkan Palangka Raya jadi Ibu Kota Indonesia

"Saat itu, korban diantar ayahnya ke sekolah. Tapi tanpa sepengetahuan pihak sekolah dan orangtua, korban ternyata kabur begitu saja dan tidak sekolah," ungkap AKBP Shinto, Selasa (21/3).

Setelah mendapatkan laporan kehilangan, Shinto mengatakan bahwa pihaknya lantas melakukan penyelidikan.

Hasilnya, polisi mendapat informasi jika pada tanggal 10 Februari lalu, BYA sempat terlihat di Bandara Internasional Juanda.

Setelah dicek, ternyata BYA pergi naik pesawat Citilink tujuan Surabaya-Palangkaraya sendirian.

"Setelah mendapatkan informasi itu, Tim Anti Bandit lantas berangkat ke Palangka Raya untuk mencari keberadaan korban," lanjut Shinto.

Setelah sehari di Palangka Raya, tim akhirnya mendapatkan informasi jika BYA tinggal di sebuah rumah di Jalan Hiu Putih XIII Nomor 9, Palangka Raya. Namun setelah dicek, BYA ternyata sudah tidak tinggal di sana.

Menurut Siti, pemilik rumah, BYA memang pernah bekerja sebagai baby sitter di rumahnya.

Namun, BYA kini tinggal bersama Joko Suparmantu di sebuah rumah kos di Jalan Badak 15 kamar H. Joko tidak lain adalah keponakan Siti.

Berdasarkan keterangan Siti tersebut, polisi segera bergerak ke rumah kos dimaksud.

"Setelah kami melakukan penggerebekan, ternyata kami mendapati korban dan tersangka tinggal di sana," ungkap Shinto.

Keduanya pun diamankan untuk dilakukan pemeriksaan. Saat diinterogasi, Joko mengakui selama sebulan tinggal bersamanya, BYA sudah disetub*hi berulangkali.

Dari fakta itulah, akhirnya polisi menetapkan Joko sebagai tersangka.

Keduanya lantas dibawa ke Surabaya dan tiba di Mapolrestabes sekitar Selasa (21/2) pukul 13.00.

Mantan kasat reskrim Polres Tangerang ini menjelaskan bahwa berdasarkan hasil penyidikan, Joko sudah dua kali berusaha membawa kabur BYA.

Selain pada 10 Februari lalu, Joko sebenarnya sudah sempat membelikan tiket pesawat untuk BYA pada 11 Januari.

Hanya saja saat hendak pergi menemui dirinya di Palangka Raya, aksi korban ketahuan oleh orangtuanya sehingga tidak jadi berangkat.

"Setelah itu, tersangka rupanya kembali membelikan tiket pesawat untuk keberangkatan korban ke Palangka Raya pada 10 Februari dengan harga Rp 700 ribu. Hingga akhirnya korban berhasil kabur dari sekolah dan berangkat menemui tersangka di Palangka Raya," terang komandan Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya ini.

Sementara itu kepada polisi, Joko mengaku mengenal BYA sejak enam bulan lalu. Dia pertama kenal dengan korban ketika bertemu di Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya.

Saat itu, BYA membawa pesan dari temannya, Deta, yang juga pacar Joko. Deta menyampaikan pesan untuk Joko lewat BYA bahwa dia ingin putus.

"Tapi, Deta tak mau menemui saya. Dia (Deta, Red) meminta BYA untuk menyampaikan pesan putus itu," ungkap pemuda bertubuh kerempeng ini.

Setelah diputus pacarnya, Joko kembali ke Palangka Raya. Namun sebelum kembali, Joko dan BYA sempat bertukar nomor handphone.

Ternyata setelah pertemuan itu, keduanya jadi sering berkomunikasi lewat media sosial Line.

Menurut Joko, BYA sering curhat mengenai masalah keluarganya. Bahkan, dia mengaku sudah tidak betah karena sikap ayahnya yang sangat keras kepadanya.

Dari komunikasi intens lewat medsos itulah, mereka akhirnya terjalin hubungan asmara.

"BYA mengaku ingin kabur dari rumah. Setelah itu, saya bujuk dia agar datang saja ke Palangka Raya. Saya juga menjanjikan akan menikahinya," terang pria yang bekerja sebagai enginering di sebuah hotel di Palangkaraya itu.

Kemudian setelah tiba di Palangka Raya, Joko mengajak korban ke tempat kosnya.

Agar bisa tinggal gratis, dia lantas menitipkan BYA ke rumah tantenya dan bekerja sebagai baby sitter.

Namun selama sebulan tinggal bersamanya, Joko sudah berulangkali mencabuli korban. "Sudah sering, saya sampai lupa berapa kali tepatnya," terang Joko.

Di sisi lain, BYA mengaku nekat kabur ke Palangka Raya karena tidak betah tinggal di rumah.

Sebab, dia tidak tahan dengan sikap ayahnya yang keras dan membatasi pergaulannya.

"Saya tidak kerasan di rumah, saya ingin bebas," ungkap remaja cantik berambut sebahu ini.

Sementara itu, ayah BYA yakni AD, 45, mengaku apa yang dia lakukan semata-mata hanya ingin mendidik dan melindungi anaknya dari pergaulan yang negatif. AD mengaku merasa bingung bagaimana cara mendidik anaknya.

"Saya jadi serba salah. Saya halus, tapi anak saya semakin tidak jelas. Tapi ketika saya kasar, hasilnya malah seperti ini," ungkap AD yang menemui anaknya di Polrestabes Surabaya bersama istrinya, kemarin.

Dia meminta polisi menindak tersangka yang sudah merayu dan mencabuli anaknya.

Selain itu, dia juga mengucapkan terima kasih kepada polisi lantaran berhasil menemukan putrinya dalam kondisi selamat. (yua/jay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Palangka Raya, Jokowi dan Ide Bung Karno


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler