jpnn.com, BULELENG - Seorang siswi kelas II SMP asal Seririt, Buleleng, Bali, berinisial KS (14) dibawa kabur pria tak dikenal setelah berkenalan melalui media sosial Facebook.
Kejadian yang dialami KS bermula dari laporan orang tua korban, PS (33), ke Polsek Seririt dengan laporan anaknya hilang dari rumah pada Sabtu malam (27/6) lalu.
BACA JUGA: 2 Wanita Diajak Makan, Lalu Dibawa ke Penginapan, SL pun Lemas
PS mengetahui anaknya hilang lantaran tak kunjung pulang ke rumah. Orang tua KS pun sempat mencari keberadaan anaknya yang mungkin saja menginap di rumah teman sekolahnya. Bahkan, menanyakan kepada seluruh warga desa.
Lantaran tidak mendapat informasi yang utuh di mana keberadaan anaknya, PS melapor ke Polsek Seririt.
BACA JUGA: Iming-Iming Uang Seribu, Pria Bejat Itu Perkosa Gadis dengan Gangguan Mental
Saat ditelusuri melalui akun Facebook milik anaknya sebelum hilang, KS sempat berkenalan dengan salah seorang pria lalu bertukar nomor ponsel.
Keduanya akhirnya bertemu di salah satu tempat di Seririt. Pertemuan KS tak diketahui oleh orang tuanya.
BACA JUGA: Polisi RH Bikin Malu Korps Bhayangkara, Sanksi Berat Menanti
Namun, setelah bertemu, KS dibawa kabur pria tak dikenal itu.
Orang tua terus mencari keberadaan KS. Dibantu aparat kepolisian, anaknya yang hilang selama berhari-hari itu akhirnya ditemukan di Jalan Singaraja-Karangasem, tepatnya di Desa Sembiran, Tejakula.
Usai ditemukan, KS membuat pengakuan tak terduga. KS mengaku diperkosa pelaku yang dia kenal lewat FB.
Tak terima dengan kejadian tersebut, orang tua korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Seririt.
Kapolsek Seririt Kompol I Gede Juli membenarkan kejadian tersebut. Namun, karena KS diduga menjadi korban perkosaan anak di bawah umur, kasusnya dibawa ke Unit PPA Reskrim Polres Buleleng.
“Kasusnya sekarang sudah ditangani Unit PPA Reskrim Polres Buleleng,” kata Kompol Juli.
Kasatreskrim Polres Buleleng AKP Vicky tri Haryanto mengaku sudah menerima laporan KS yang awalnya hilang, namun diduga menjadi korban persetubuhan anak dibawah umur.
“Kami masih tangani saat ini,” tuturnya. (rb/jul/mus/JPR)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti