BACA JUGA: Kuat Tidaknya Pemerintahan Tergantung Presidennya
Setelah merobek tanggul hingga 70 meter, air bah langsung menerjang ratusan rumah penduduk yang posisinya lebih rendahPantauan Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Tangerang Selatan hingga tadi malam pukul 23.00, areal yang terendam air sekitar 10 hektare
BACA JUGA: Koalisi Parpol Bakal Dibuyarkan Hasil Quick Count
Hingga pukul 21.00, posko utama penanggulangan bencana Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mencatat korban tewas mencapai 63 orangBACA JUGA: Koalisi Omong Kosong
Menurut Rahmat, besar kemungkinan jumlah korban bertambah''Masih ada mahasiswa kami yang hilang, terutama yang berada di kos-kosanJumlahnya sekitar 45 orangBelum lagi warga yang masih mencari kerabatnya,'' katanyaPosko mencatat laporan orang hilang sudah mencapai 80 orang''Karena hujan lebat dan angin kencang, pencarian kami hentikan sementaraAkan dilanjutkan besok pagi,'' kata Rahmat
Koordinator dari tim Palang Merah Indonesia (PMI) Agus Ramadhani menambahkan, hampir seluruh korban tewas ditemukan dalam posisi tersangkut di antara semak-semak karena terseret arus air yang derasDia memperkirakan, di sekitar waduk bermukim 300-400 wargaJumlah itu belum termasuk puluhan mahasiswa UMJ yang tinggal di rumah kos di sekitar tanggulRibuan warga yang rumahnya hancur dan tergenang cukup tinggi terpaksa mengungsi.
Kepala Bappeda Tangerang Selatan Hasdanil menyebutkan, kondisi terparah dialami RT 02, RT 03, RT 04 yang berada di RW 08, Kampung Poncol, Situ Gintung, Cireundeu, Ciputat, TangerangNilai kerugian akibat bencana belum dapat dihitung''Total kerugiannya belum dapat dipastikan,''ungkap Hasdanil.
Tak hanya korban jiwa dan materi, jebolnya tanggul Situ Gintung juga membuat PLN memadamkan aliran listrik ke 2.400 pelangganLangkah itu diambil akibat tujuh gardu distribusinya terendam airManajer Area Distribusi PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Bambang Budiarto mengatakan, tujuh gardu yang terendam berada di wilayah Cirendeu dan Ciputat dengan daya listrik yang padam sekitar 4 MVA''Penormalan kembali menunggu air surut, kerugian masih dalam penghitungan,'' ujarnya di Jakarta kemarinDengan pemutusan aliran listrik tersebut, wilayah di sekitar Situ Gintung tadi malam gelap totalDi antaranya, Situ Gintung dan sekitarnya, Kompleks Cirendeu Permai, Seskopol Pasar Jumat, IKPN Bintaro, dan Pratama Hill.
Direktur Utama PT PLN Fahmi Mochtar memastikan, terendamnya gardu distribusi tersebut sudah diisolasi sehingga tidak mengganggu pasokan listrik di wilayah lain''Dampak terendamnya gardu-gardu itu hanya lokal, tidak berpengaruh kepada pasokan listrik di ibu kota secara umum,'' terangnya
Pemerintah menetapkan jebolnya tanggul Situ Gintung sebagai bencana daerahTanggap darurat akan dilaksanakan pemerintah daerah dengan dibantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Departemen Sosial
Keputusan tersebut diambil dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Rumah Makan Situ Gintung, Jalan Ciputat Raya, Tangerang, kemarin (27/3) siangRapat dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensos Bachtiar Chamsyah, dan Gubernur Banten Ratu Atut Choisiyah
Rapat memutuskan memberikan bantuan perbaikan rumah dengan jumlah bervariasi, Rp 5 juta hingga Rp 30 jutaRinciannya, rumah yang rusak ringan akan mendapatkan bantuan perbaikan Rp 5 juta, rumah rusak sedang Rp 15 juta, dan rumah yang rusak berat hingga ambruk dibantu Rp 30 juta''Bantuan akan menggunakan dana darurat di APBN 2009Pencairan bantuan akan dilakukan kepala desa setempat,'' ujar Ratu AtutPemerintah juga akan memberikan bantuan perawatan dan santunan kematian bagi korbanNamun, jumlahnya belum dapat dipastikanPemerintah juga akan memberikan bantuan transportasi dan biaya pemakaman bagi korban yang hendak dimakamkan di luar kota
Selain itu, pemerintah menjanjikan segera memperbaiki tanggul yang jebolMenteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengaku telah menghubungi seorang ahli konstruksi tanggul dari Jepang untuk merencanakan pembuatan tanggul yang kukuhSementara pihaknya akan membangun tanggul dan saluran pembuangan air dari batu yang diikat kawatTanggul lama yang saat ini tersisa 175 meter juga akan diberi penguat dari batu dan kawat agar tidak kembali longsor
Datang Tiba-Tiba
Kesaksian warga di sekitar tanggul jebol mengungkapkan, jebolnya tanggul Situ Gintung berlangsung sangat cepatZaenuddin, 38, warga Jalan Haji Juanda, Cirendeu, yang rumahnya hilang tersapu bah mengaku mendengar suara kentongan sekitar pukul 03.00''Saya kira itu ronda biasa, arahnya dari kampung Situ di dekat danau,'' katanya saat ditemui koran ini di Posko Evakuasi Resimen Mahasiswa (menwa) UMJ.
Saat hendak menjalankan salat Subuh, sekitar pukul 04.40, tiba-tiba Zaenuddin mendengar suara gemuruh''Saya buka pintu langsung kena air, saya terpelanting dan mencoba pegangan meja makan,'' kata bapak dua anak ituNamun, meja makan itu ikut terseret airBeruntung, tubuh Zaenuddin tersangkut pohon besar yang rubuh 800 meter dari rumahnya''Saya ingat, ada dua mobil Avanza yang hanyut di samping saya,'' ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang servis barang elektronik itu
Zaenuddin bersyukur, meskipun sapuan air sangat dahsyat, seluruh anggota keluarganya selamatDia berhasil menemui istri dan kedua anaknya yang berumur 6 tahun dan 11 tahun di Posko UMJ
Kuatnya arus banjir juga menyeret belasan mobilPantuan koran di lokasi bencana, banyak mobil tersangkut bersama reruntuhan bangunanBarang-barang elektronik, seperti televisi, juga hanyut.
Luberan air juga sampai di perumahan elite Cirendeu Permai yang berada 3 km dari Situ GintungRumah-rumah mewah yang rata-rata berlantai dua terendam hingga satu meterBeberapa mobil yang diparkir di garasi juga rusak dan saling tindih
Mengenai penyebab pasti musibah, Direktur Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum Iwan Nursyirwan mengatakan, tinggi air yang mampu diatasi tanggul Situ Gintung hanya dua-tiga meterSaat tanggul jebol, diperkirakan kedalaman air 5-7 meter
Sebelum musibah, lanjut Iwan, hujan mengguyur bagian hulu di Bogor sejak pukul 16.00 hingga 21.00 Kamis (26/3)Air kemudian terkonsentrasi dan berkumpul di PesanggrahanJumlah air lama-lama tidak tertampung di saluran pelimpahan (spill way) di tanggul Situ Gintung.''Jumlah air yang melewati sebanyak 1,5 juta kubik (setara kapasitas 1.500 tangki BBM) dan keluar menjadi banjir bandang di hilir yang padat permukiman,'' jelas Iwan.
Batal Kampanye
Jebolnya Situ Gintung memaksa pejabat kunci negara merombak semua agenda acaranya kemarinMusibah yang menelan korban puluhan jiwa dan terjadi hanya puluhan kilometer dari pusat pemerintahan itu membuat Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencabut cutinya sebagai kepala negara hingga beberapa jam.
Pagi kemarin SBY sempat menghadiri kampanye Partai Demokrat di Lapangan Gazibu, BandungSelesai berkampanye di Bandung, SBY melanjutkan perjalanan untuk berkampanye ke Serang, BantenDi rest area Km 62, Tol Cikampek, rombongan SBY yang naik bus kampanye Partai Demokrat berhentiDi tempat tersebut SBY melepas baju birunya dan berganti mengenakan kemeja merahSBY berperan lagi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahanKemudian, SBY memberikan pernyataan kepada wartawan''Atas nama negara, saya mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korbanSemoga arwah saudara kita yang meninggal diterima di sisi Allah SWT,'' kata SBY.
Yang kedua, kata SBY, sistem telah berjalanSBY mengaku pagi itu telah berkomunikasi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sudah berada di lokasi bencanaSelain itu, SBY memerintah Menkes Siti Fadillah Supari dan Mensos Bachtiar Chamsyah untuk mengerahkan jajarannya menangani korban
''Meski sistem sudah bekerja, saya break sebentar kampanye saya untuk melihat langsung ke lokasi dalam kapasitas saya sebagai presiden RI,'' kata SBY
Untuk menuju lokasi bencana ternyata tak mudah bagi SBYSejak perempatan Lebak Bulus hingga ke lokasi bencana, terjadi kemacetan parahKendaraan SBY tak bisa menembus kemacetan tersebutSBY pun memutuskan untuk meninggalkan mobilnya dan membonceng motor pengawal presiden.
Berkat motor pengawal itulah, SBY bisa tiba lebih cepat di lokasi bencanaDi tempat tersebut SBY sudah disambut Wapres Jusuf Kalla, Menko Kesra Aburizal Bakrie, dan Menkes Siti Fadillah Supari
SBY berada di lokasi bencana sekitar 20 menitDi tempat tersebut, selain mengadakan rapat terbatas, SBY menemui keluarga korban, para pengungsi, dan melihat kerusakan yang diakibatkan jebolnya tanggul Situ Gintung''Ini betul-betul musibahSuatu tekanan air yang tidak terduga-duga karena tingginya air di waduk ini sehingga ke depan sistem tanggap darurat berjalan, termasuk bagi keluarga yang mengalami kerusakan rumah dan sebagainya,'' kata SBY setelah meninjau lokasi bencana(rdl/tom/kit/aga/noe/0wi/lsm/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Situ Gintung Sudah 54 Jiwa
Redaktur : Tim Redaksi