jpnn.com - JAKARTA - Dua puluh Warga Negara Indonesia (WNI) yang selama ini berada di Yaman, bakal mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta hari ini, Minggu (1/3). Mereka terdiri dari 6 mahasiswa yang tiga diantaranya beserta para isteri, kemudian 6 balita dan 5 anak-anak mereka.
Mereka pulang ke Indonesia menggunakan maskapai Yaman Airways, nomor penerbangan IY 862. Seluruhnya diberangkatkan Sabtu (28/2) dari Bandara Internasional Sana’a, melalui jadwal reguler maskapai penerbangan tersebut.
BACA JUGA: APBD DKI Diributkan, Jokowi Tanyakan Pokir
Sesampai di Jakarta, mereka akan diserahterimakan oleh Kementerian Luar Negeri kepada kementerian atau pemerintah provinsi yang masing-masing warganya telah dievakuasi saat ini, yaitu Sumatera Selatan, Maluku, Aceh, dan Kalimantan Timur.
Proses evakuasi 20 WNI dari Yaman ini berhasil karena kerja sama antara KBRI Sana’a dengan otoritas terkait di Yaman. "Ini merupakan tanggapan KBRI Sana’a atas permintaan dari sebagian WNI di Yaman agar Pemerintah RI dapat memfasilitasi mereka kembali ke tanah air," tulis pernyataan resmi Kemenlu, Sabtu (28/2).
BACA JUGA: Basarnas Resmi Akhiri Pencarian AirAsia QZ8501
Hingga Selasa (24/2) kemarin, jumlah WNI yang mendaftarkan diri untuk meminta agar dievakuasi sudah mencapai 70 orang. Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah, apabila situasi di Yaman semakin tidak kondusif. "Mereka dipulangkan seacara sukarela karena permintaan individu, terkait situasi terakhir di Yaman," imbuh pihak kementerian yang dipimpin oleh Retno Marsudi itu.
Pemerintah Indonesia sendiri hingga saat ini belum memiliki rencana mengurangi aktivitas, apalagi menghentikan operasional KBRI di Sana’a. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa pelayanan dan perlindungan WNI di Yaman dapat berjalan dengan baik, terkoordinasi, dan terukur, serta sejalan dengan langkah perlindungan WNI sebagai prioritas politik luar negeri Pemerintah RI.
Sebelumnya diberitakan, perkembangan situasi di Yaman semakin tidak kondusif setelah kelompok milisi Al-Houthi mengambil alih pemerintahan dan juga menguasai ibu kota Sana’a.
BACA JUGA: Ahok Berseteru dengan DPRD DKI, Ini Kata Jokowi
Kemenlu mengkhawatirkan situasi politik yang terus berkembang ini akan menciptakan krisis keamanan yang dapat memakan korban sipil, terutama WNI yang berada di sana.
Dari data Kemenlu, jumlah WNI yang berada di wilayah Yaman berjumlah kurang lebih 4.159 orang yang tersebar di seluruh Yaman. Sebagian besar merupakan pelajar, mahasiswa dengan jumlah sekitar 2.686 orang dan sekitar 1.488 orang buruh.
Kemenlu sudah mengimbau WNI yang berada di Yaman, khususnya ibukota Sana’a, untuk selalu waspada dan berhati-hati. Selain itu, pemerintah juga mengimbau agar untuk saat ini seluruh WNI menunda kunjungan ke Yaman hingga keadaan menjadi lebih kondusif. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Blusukan ke Pasar, Jokowi tak Lupa Belanja Ini
Redaktur : Tim Redaksi