Situasi Panas! Massa Dua Pasangan Calon Blokade Jalan

Rabu, 16 Desember 2015 – 07:20 WIB
Massa memblokir jalan di depan Kantor Panwaslu. FOTO: ZULKARNAIN/SUMATERA EKSPRES/JPG

jpnn.com - MURATARA – Situasi politik di Musi Rawas Utara (Muratara) memanas. Massa pendukung pasangan calon bupapti-wakil bupati nomor urut 1 dan 2 memblokir jalan Jalinsum Muratara yang berada di depan Kantor Panwaslu.

Massa menuntut menuntut Panwaslu mendiskualifikasi Paslon 3 H Sfyarif Hidayat dan Devi Suhartoni, yang diduga banyak melakukan kecurangan seperti penggelembungan suara, dan sabotase formulir C6.

BACA JUGA: Berpotensi Ricuh, Rekap Suara Pilkada Tangsel Bakal Dijaga Ratusan Polisi

Kuasa hukum Paslon 1 Gabriel mengklaim pihaknya menemukan beragam kecurangan yang hampir terjadi di seluruh kecamatan.

"Masa ada daftar orang mati bisa melakukan pemilihan. Kami sudah serahkan bukti-bukti temuan tersebut kepada pihak Panwaslu Kabupaten Muratara," ujarnya kemarin (15/12). Hanya saja dia tak menjelaskan lebih detil soal orang mati bisa melakukan pemilihan itu.

BACA JUGA: Menteri Yuddy: Berani Melanggar Berarti Siap Disanksi

Gabriel juga mengatakan, pihaknya akan menunggu Panwaslu melaksanakan rapat pleno terkait pengaduannya itu.

"Kami tidak ingin permasalahan ini berlarut-larut, Panwaslu harus bertindak cepat jangan menutup mata," timpalnya.

BACA JUGA: Nasib Pilkada Lima Daerah Masih Menggantung

Sementara itu, ratusan massa dari Paslon 1 dan 2 masih berkumpul di depan kantor Panwaslu Muratara. Massa membawa tongkat dan memblokade Jalinsum Muratara yang berada di depan Kantor Panwaslu.

Sekitar pukul 13.17 WIB, massa kembali bertambah dan masih berpusat di depan kantor Panwaslu Muratara.  Mereka menggelar aksi bakar ban bekas.

Sejumlah aparat kepolisian sudah bersiap melaksanakan pengamanan di sepanjang Jalinsum Muratara. Sejumlah personel Brimob bersenjata lengkap juga ikut melakukan pengamanan.

Kapolsek Rupit AKB Ujang Abu Bakar mengatakan, pihaknya siap melaksanakan pengamanan.

Ketua Panwaslu Muratara Wawan Putra mengatakan, pihaknya tidak bisa melaksanakan rapat secara mendadak di bawah tekanan. Mereka meminta massa segera dibubarkan dan berjanji akan melaksanakan rapat pembahasan secepatnya.

"Anggotanya cuma ada dua, satu lagi belum hadir. Kami juga sudah koordinasi dengan KPUD," terangnya. (Cj13/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Yuddy Minta Bawaslu Segera Laporkan Temuan Pelanggaran Pilkada


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler