jpnn.com - BANGKOK - Aksi massa antipemerintah di Bangkok, Thailand, terus memanas. Kemarin tiga orang demonstran dinyatakan tewas dan sekitar 20 orang lain luka-luka. Karena situasi terus memburuk, kemungkinan pemilu Juli bakal ditunda.
Kejadian itu bermula saat rombongan pria bersenjata melemparkan dua granat ke tempat berkumpulnya massa antipemerintah. Selama berhari-hari, mereka beraksi di dekat Monumen Demokrasi di tengah Kota Bangkok.
BACA JUGA: Kapten Sewol dan Kru Terancam Hukuman Mati
Setelah diketahui ada korban tewas dan banyak yang terluka, para demonstran tersebut berang. Mereka mengamuk dan berbondong-bondong menuju pangkalan udara militer di Bangkok.
Di lokasi tersebut, Perdana Menteri Sementara Thailand Niwatthamrong Boonsongpaisan sedang mengadakan rapat dengan para menteri dan komisi pemilihan umum. Rapat itu akhirnya dibatalkan dan perdana menteri dilarikan ke luar.
BACA JUGA: Obama Resmikan Museum Peringatan Nasional 11 September
Sejak Yingluck Shinawatra didepak dari kursi pimpinan, kondisi di Thailand memang kian kacau. "Pemilihan umum 20 Juli tidak mungkin bisa diselenggarakan. Kegiatan tersebut harus ditunda," ujar Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Puchong Nutrawong.
Menurut dia, pemilihan tidak bisa dilangsungkan jika para demonstran tidak kunjung sepakat. Meski begitu, lanjut dia, ada kemungkinan pemilu bisa diadakan pada Agustus mendatang.(AFP/The Independent/sha/c23/tia)
BACA JUGA: Protes Anti China Meningkat di Vietnam
BACA ARTIKEL LAINNYA... WHO: Virus MERS-CoV Belum Luar Biasa
Redaktur : Tim Redaksi