SK NIP Palsu Beredar, Sudah Makan Korban

Sabtu, 28 Juni 2014 – 01:53 WIB
Kepala Biro Humas dan Protokol BKN Tumpak Hutabarat. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Para pelamar CPNS di wilayah Sumut, baik dari jalur umum maupun yang dari honorer kategori dua (K2), harus waspada.

Di masa tahapan pemberkasan Nomor Induk Pegawai (NIP) saat ini, para peminat kursi CPNS menjadi target aksi penipuan.

BACA JUGA: RUU Provinsi Tapanuli Terganjal Sibolga

Kepala Biro Humas dan Protokol BKN Tumpak Hutabarat menyebutkan, aksi penipuan ini disinyalir marak terjadi di wilayah Sumut. Puluhan peminat kursi CPNS di wilayah Nias sudah menjadi korban penipuan ini.

"Ada laporan yang sudah masuk ke BKN, puluhan korban di Nias. Saya imbau para pelamar yang ikut tes CPNS hati-hati," ujar Tumpak kepada JPNN kemarin (27/6).

BACA JUGA: Ayam Formalin Beredar di Bogor

Modus aksi penipuan, jaringan pelaku menghembuskan isu bahwa ada kursi CPNS yang disisipkan, di luar nama-nama yang sudah dinyatakan lulus.

Bagi yang tergiur, dimintai sejumlah uang dan lantas dibuatkan SK penetapan NIP yang diteken oleh Kepala BKN Eko Sutrisno. Sudah tentu, tanda tangan Eko dipalsukan.

BACA JUGA: Balai Arkeolog Palembang Temukan Situs Peninggalan Abad ke-18

Selain kasus penipuan, Tumpak juga menceritakan, ada beberapa honorer K2 yang mondar-mandir ke BKN berupaya melobi agar bisa mendapatkan NIP. Honorer K2 ini sebenarnya lulus tes CPNS.

Hanya saja, setelah dilakukan proses verifikasi oleh pemda, namanya dicoret dan tidak masuk daftar nama-nama yang diajukan pemberkasan NIP-nya ke BKN. Ini karena memang yang bersangkutan tidak memenuhi persyaratan, misalnya mulai bekerja sebagai honorer tahun 2006.

"Entah mengapa, dulu dia bisa masuk daftar K2 dan bisa ikut tes dan lulus. Setelah diverifikasi, dicoret. Mereka mengaku capek urusan ini," pungkas Tumpak, birokrat asal Medan ini. (sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mufidah Blusukan di Ranah Minang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler