Skandal Bus Tiongkok, PDIP-Gerindra Memanas

Rabu, 12 Maret 2014 – 09:16 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Meledaknya skandal megaproyek pengadaan 656 bus asal Tiongkok, dengan nilai Rp 1,5 triliun telah membuat sejumlah pihak saling serang. Adalah Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi, yang mendesak kasus itu diusut tuntas.

Tidak peduli, jika pelakunya adalah orang dekat Gubernur Joko Widodo ataupun Wagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

BACA JUGA: Wow, Pemulung Miliki Uang Rp 18 Juta

”Jika memang salah ya harus dihukum,” tegasnya, kemarin (11/3). Sanusi menegaskan, keberadaan sekelompok mantan tim sukses (timses) Jokowi-Ahok yang disebut-sebut sebagai ”Geng Solo” memang nyata adanya.

”Mereka menguasai berbagai lini di Pemprov DKI, mulai dari pengadaan barang, hingga di dinas dan BUMD,” ucapnya juga.
     
Tapi itu langsung dibantah Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, H.E Syahrial. Menurut Syahrial, Fraksi PDIP menegaskan tidak mengenal sama sekali pria berinisial MBC yang disebut-sebut sebagai orang dekat Jokowi yang diduga mengendalikan proyek bus asal Tiongkok.

BACA JUGA: Beringin Sibuk Cari Pengganti Prya

Sehingga pihaknya tidak ada urusan jika sosok itu dinyatakan bersalah dalam kasus pengadaan bus asal China tersebut.  ”Kami tidak mengenal dia (MBP, Red),” ucapnya.

Justru, Syahrial mengaku mencium adanya konspirasi antara Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Partai Gerindra untuk menyudutkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), dalam kasus proyek bus karatan asal Tiongkok itu.

BACA JUGA: Gerindra Mimpi Kuasai Jaksel

Sejumlah komentar Ahok kepada media, dinilai mengandung muatan politis yang secara tidak langsung menyerang Jokowi. Menurutnya juga, pernyataan Ahok bahwa  dia sudah tanya ke Jokowi mengenai mantan tim sukses asal Solo yang suka minta proyek, dan terlibat dalam proyek bus Transjakarta merupakan indikasi Ahok berusaha menyudutkan Jokowi dan mencuci tangan atas kasus ini.

”Ini tahun politik, dan kami tahu Ahok adalah kader Partai Gerindra. Bisa saja yang bersangkutan sengaja bermain dalam kasus bus ini untuk menyudutkan Jokowi,” cetusnya.

Seperti diketahui, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama mengatakan kalau MBP memiliki rekam jejak negatif. Dia diketahui sering terlibat dalam sebuah proyek yang mengatasnamakan Gubernur DKI, Jokowi.
     
”Aku sudah tanya Pak Jokowi. Itu anak memang dari dulu di Solo suka begitu,” ucap Ahok. Ahok juga menegaskan, MBP suka ikut proyek dengan mengaku dekat dengan Jokowi.

Kedekatan ini sering ditunjukan lewat foto bersama antara Bimo dan Jokowi. ”Rupanya itu dimanfaatkan buat jualan di depan pengusaha,” terangnya.
     
Seperti diketahui sebelumnya, pengadaan ratusan bus Transjakarta dan bus sedang untuk bus kota terintegrasi busway (BKTB) diduga bermasalah. Hasil penyelidikan Inspektorat DKI Jakarta menyebutkan ada indikasi ketidakberesan dalam proyek pengadaan bus tersebut. Bahkan, kini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyelidiki kasus tersebut.

Sebelumnya, LSM Forum Warga Jakarta (Fakta) pimpinan Azas Tigor Nainggolan melaporkan dugaan ketidakberesan proyek itu ke komisi antirasuah tersebut.

Di tempat terpisah, Fraksi PDIP DPRD Jakarta menggelar konferensi pres yang membantah kalau pria yang berinisial MBP sebagai anggota tim kampanye Jokowi-Ahok dalam Pilkada Jakarta 2012 lalu.

Tidak hanya itu, Fraksi PDIP juga mengatakan tim sukses Jokowi-Ahok telah membubarkan diri sejak 20 September 2012 lalu, tepatnya setelah Jokowi  dan Ahok dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2013-2017.

”Tim kampanye itu dari PDIP dan Gerindra. Setahu saya di tim kampanye tidak ada yang berinisial MBP. Kalau ada nama itu, urusan pribadi. Tidak ada urusannya sama tim kampanye,” kata Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ahok yang juga Ketua DPD PDIP DKI Jakarta, Boy Sadikin. (wok/pes)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpinan Parpol Jakarta Kumpul, Minta Jokowi Tidak Nyapres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler