Skandal di Kemenakertrans, Politikus Golkar Digarap KPK

Selasa, 15 September 2015 – 11:31 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Charles Jones Mesang, Selasa (15/9). 

Pemeriksaan ini terkait kasus dugaan korupsi di Direktorat Pembinaan dan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KT)  Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

BACA JUGA: DPR Minta Tambah Alokasi Anggaran Bencana

"Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi unyuk tersangka JM (Jamaluddin Malik)," kata Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati, saat dikonfirmasi, Selasa (15/9).

Pada periode 2009-2014, Charles duduk di Komisi  IX DPR RI yang membidangi masalah ketenagakerjaan. Karena itu, dia diduga tahu banyak soal kasus di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

BACA JUGA: Lino Pasang Iklan 4 Halaman, Rizal: Emang Itu Duit Nenek Moyangnya?

Namun Yuyuk sendiri enggan membeberkan alasan sebenarnya kenapa pria yang sudah lima periode menghuni Senayan itu diperiksa. Dia hanya mengatakan bahwa penyidik pasti punya alasan mengapa sampai memanggil Charles.

"Seseorang dipanggil ke KPK, karena keterangannya dibutuhkan penyidik," ungkap dia.

BACA JUGA: Buruh Saja Diatur, Masa Guru Belum

Charles sebelumnya sudah pernah berurusan dengan KPK pada tahun 2007 silam. Ketika itu dia juga diperiksa sebagai saksi terkait aliran dana non budgeter Departemen Kelautan dan Perikanan yang kabarnya telah diterima beberapa anggota DPR.

Dalam kasus korupsi di Ditjen P2KT sendiri KPK sudah menetapkan Jamaluddin Malik sebagai tersangka. Bekas direktur jenderal P2KT itu disangka memperkaya diri sendiri dan orang lain dengan melakukan pemerasan terkait kegiatan dana tugas Kemenakertrans tahun anggaran 2013-2014.

Jamaluddin ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 12 Februari lalu. Sejak beberapa hari lalu, dia sudah mendekam di Rumah Tahanan Pomdam Jaya Guntur, Jakarta Selatan. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PGRI: Honorer Sudah Lama Diperlakukan Tidak Manusiawi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler