jpnn.com, JAKARTA - Chris Christie sempat dijuluki gubernur terbodoh setelah skandal penutupan jalur pada jembatan George Washington yang menyebabkan kekacauan lalu lintas pada 2013 dan 2014.
Penutupan jalur ini diduga dilakukan oleh beberapa mantan ajudan terdekat mantan Gubernur New Jersey, Amerika Serikat, itu untuk menghukum Wali Kota Fort Lee, N.J.
BACA JUGA: Gubernur Terbodoh di Tengah Pandemi Covid-19
Dalam wawancara eksklusif dengan Diane Sawyer dari ABC News pada 27 Maret 2014, Christie membantah melakukan kekacauan tersebut.
Gubernur dari Partai Republik ini menyatakan bahwa dia lega karena sudah mengetahui fakta-fakta yang ada. Dia pun menolak saran firma hukum independen 'membersihkan' temuan-temuan untuk melindunginya.
BACA JUGA: Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Ketua Fraksi PKS DPR: Kemunduran Demokrasi
Menurut Christie, para profesional yang terlibat dalam laporan tersebut memiliki reputasi profesional dan pribadi mereka sendiri yang tidak akan dijatuhkan demi melindunginya.
Christie juga menyangkal bahwa gaya personalnya menciptakan atmosfer yang mendorong intimidasi politik oleh stafnya. Dia tidak berpikir bahwa gayanya tersebut menjadi indikasi untuk melakukan tindakan bodoh yang menyebabkan kekacauan lalu lintas.
BACA JUGA: Timnas AMIN Prediksi Kemajuan Jakarta Melambat Jika Gubernur Ditunjuk Presiden
Dia juga mengungkapkan kebingungannya terhadap motif penutupan akses ke jalur-jalur penting di jembatan tersibuk di negaranya. Namun, dia menyatakan bahwa terkadang orang melakukan hal-hal yang bodoh tanpa alasan yang jelas.
Skandal ini mengakibatkan beberapa orang terlibat, termasuk mantan kepala staf deputi Christie, Bridget Anne Kelly, dan David Wildstein, penanggung jawab Jembatan George Washington dan jalur transit lainnya antara New Jersey dan New York. Keduanya dipecat.
Christie juga memberhentikan mantan manajer kampanyenya, Bill Stepien, dan atasan Wildstein di Port Authority, Bill Baroni, yang keduanya dikritik karena berbohong.
Christie meyakini bahwa gaya berpolitiknya yang tegas tidak memberikan izin kepada stafnya untuk melakukan lelucon politik yang merugikan. Dia mengungkapkan bahwa pengalaman ini merupakan episode terburuk dalam hidup profesionalnya.
Skandal ini telah menjadi bahan pembicaraan luas dan mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap Christie. Meskipun dia dibebaskan dari keterlibatan langsung, namun, dampak dari skandal ini terhadap reputasi gubernur terbodoh tetap signifikan. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh