jpnn.com - JAKARTA -- Meski merajai berbagai survei calon presiden (capres), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tetap tidak menjadi pilihan pertama partainya, PDIP. Pria yang akrab disapa Jokowi itu hanya jadi cadangan bagi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengungkapkan, partainya telah menyiapkan dua skenario terkait pencapresan. Kedua skenario tersebut berkaitan dengan hasil perolehan suara pada pemilu legislatif (pileg).
BACA JUGA: Molor Lagi, Hasil Tes Honorer K2 Diumumkan 5 Februari
Skenario pertama adalah menduetkan Mega dengan Jokowi. Skenario ini akan dipilih jika perolehan suara PDIP mampu melampaui presidential treshold.
"Kalau suara kita mencukupi maka Bu Mega pasangannya sudah jelas siapa," kata Tjahjo kepada wartawan di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (29/1).
BACA JUGA: Diperiksa KPK, Anas Mengaku Sakit Gigi
Jika skenario ini tidak terwujud, maka PDIP akan mengusung Jokowi sebagai calon presiden. Sedangkan untuk wakilnya, menurut Tjahjo, saat ini belum ditentukan. Namun dipastikannya, siapapun yang jadi pendamping Jokowi harus berkontribusi terhadap perolehan suara.
"Itu yang akan dipikir. Apakah dari tokoh partai, pengamat atau wartawan," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Ini Alasan Anas Sebut Ibas Layak Diperiksa KPK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alasan Pemilu Jujur, Djoko Dukung Dana Saksi Dibebankan ke Negara
Redaktur : Tim Redaksi